1.077 Distributor Menyalurkan Pupuk Subsidi untuk Menguatkan Produksi Pangan Tahun 2024
PT Pupuk Indonesia (Persero), sebuah BUMN, mengumumkan bahwa 1.077 distributor akan mendukung penyaluran pupuk bersubsidi pada tahun 2024. Tujuan dari langkah ini adalah untuk meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan di Indonesia.
Distributor tersebut telah siap mendukung penyaluran pupuk bersubsidi pada tahun 2024, menurut Tri Wahyudi Saleh, Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia. Mereka berharap dapat memaksimalkan penyaluran dengan menjaga ketertiban administrasi dan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku.
Pupuk Indonesia berencana untuk menyalurkan alokasi pupuk bersubsidi pada tahun 2024 sesuai dengan kebijakan pemerintah, dengan fokus untuk memastikan petani yang terdaftar di e-Alokasi menerima pupuk dengan tepat waktu. Penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli (SPJB) pupuk bersubsidi tahun anggaran 2024 di Batam, Kepulauan Riau pada 12-13 Desember 2023 menunjukkan komitmen ini.
Tri menjelaskan bahwa penyaluran pupuk bersubsidi harus dilakukan dengan ketertiban administrasi dan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku untuk memastikan penyaluran berjalan dengan baik dan tepat sasaran.
Presiden Joko Widodo sebelumnya menegaskan bahwa pemerintah akan memastikan penyaluran subsidi pupuk untuk meningkatkan produksi pangan para petani, dan pemerintah akan mengawasi secara berkala untuk mencegah keluhan petani terkait subsidi pupuk.
Pupuk Indonesia telah menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 5,71 juta ton, atau sekitar 94 persen dari total alokasi sesuai anggaran pemerintah, hingga 30 November 2023. Pupuk Indonesia mengimbau distributor dan kios pengecer untuk mematuhi alokasi dan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Untuk memantau penyaluran yang tepat waktu, Pupuk Indonesia mendorong penggunaan sistem digitalisasi dalam proses penyaluran. Salah satu contoh sistem rencana dan kontrol distributor (DPCS) adalah aplikasi Rekan yang terintegrasi secara digital.
Dengan menyediakan stok dan menyalurkan pupuk sesuai aturan, distributor diharapkan membantu program percepatan tanam pemerintah. Sesuai dengan kebijakan yang diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022, Pupuk Indonesia akan memantau ketat penyaluran pupuk subsidi.
Untuk membantu proses distribusi, Pupuk Indonesia memiliki fasilitas distribusi, termasuk 15 pusat pengantongan dan distribusi, 13 kapal dengan 222 rute laut, 8.131 truk angkutan darat, 581 gudang dengan kapasitas produksi sekitar 14,6 juta ton, 1.077 distributor, dan lebih dari 25 ribu kios pupuk di seluruh negeri.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 4 Tahun 2023, 1.077 distributor ini diberikan hasil evaluasi, verifikasi administrasi, dan cek fisik. Aplikasi DIMAS Pupuk Indonesia telah digunakan untuk mendaftar distributor yang memenuhi syarat. Dua jenis pupuk, urea dan NPK, digunakan dalam penyaluran untuk sembilan komoditas pertanian strategis. Untuk mendapatkan pupuk subsidi, petani harus terdaftar dalam kelompok tani dalam SIMLUHTAN, memiliki luas lahan tidak lebih dari dua hektar, dan memiliki Kartu Tani. Distributor diminta untuk memastikan bahwa kios binaannya memahami sistem penyaluran dan mematuhi aturan, termasuk HET. Distributor juga menandatangani Pakta Integritas dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pembayaran Tagihan.
Distributor berkomitmen untuk melaksanakan aturan penyaluran pupuk bersubsidi saat menandatangani Pakta Integritas pada acara penandatanganan SPJB 2024. Selain itu, lembaga negara seperti Ombudsman Republik Indonesia, Satgasus Pencegahan Korupsi Polri, dan Kejaksaan Agung Republik Indonesia melihat dan memberikan instruksi. Distributor diharapkan memenuhi komitmen mereka sesuai dengan aturan yang berlaku dan dievaluasi secara berkala oleh Pupuk Indonesia.