spot_img

3 Provinsi Penyumbang Terbesar Suara PSI, Bukan Jakarta!

Date:

3 Provinsi Penyumbang Terbesar Suara PSI, Bukan Jakarta!

Penyumbang Suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengalami lonjakan yang mengejutkan pada Sirekap Pemilu 2024, bahkan dalam real count sementara yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Lonjakan suara PSI tersebut menimbulkan kehebohan di kalangan masyarakat karena suara partai yang dipimpin oleh Kaesang Pangarep tiba-tiba meningkat hingga mencapai 3,13%.

Pada akhir Februari, tepatnya tanggal 24 Februari 2024, berdasarkan real count KPU, suara PSI masih berada pada angka sekitar 2,54%. Namun, mulai tanggal 24 Februari, suara PSI mulai mengalami peningkatan. Hingga tanggal 27 Februari, atau dalam kurun waktu tiga hari, suara PSI mencapai 2,77%. Lonjakan suara tersebut tidak berhenti di situ, karena pada tanggal 28 Februari 2024, suara PSI sudah mencapai 3,01%. Setelah itu, suara PSI terus meningkat, meskipun tidak secepat periode 24 Februari hingga 28 Februari.

Pada Senin, 4 Maret 2024, berdasarkan real count KPU hingga pukul 16:07 WIB, suara PSI cenderung stabil di angka 3,13%, atau sekitar 2.404.309 suara. Sedikitnya 16 provinsi mencatatkan suara PSI lebih dari 3%, bahkan hingga 9%. DKI Jakarta dan Papua Selatan menjadi dua provinsi dengan suara PSI lebih dari 9%, berdasarkan real count KPU per pukul 14:07 WIB.

Namun, jika dilihat dari jumlah suara pemilih bukan dalam persentase, perolehan suara tertinggi PSI bukan berasal dari Jakarta, melainkan dari Jawa Timur. Di bawah Jawa Timur, terdapat Jawa Tengah dan Jawa Barat sebagai penyumbang suara terbesar PSI di Indonesia.

Ketika suara PSI tiba-tiba melonjak, Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, mengungkapkan pendapatnya. Anies menyatakan bahwa pemerintah harus bertanggung jawab terhadap lonjakan suara PSI, meskipun partai tersebut dipimpin oleh anak Presiden Joko Widodo (Jokowi). Anies berharap agar kegaduhan yang muncul tidak merusak legitimasi pemilu.

Komisioner KPU, Idham Holik, menjelaskan bahwa Sirekap bukanlah penentu hasil pemilu, karena hasil pemilu ditentukan melalui rekapitulasi manual berjenjang. Proses rekapitulasi saat ini masih berlangsung di tingkat kabupaten/kota, kemudian akan dilanjutkan di tingkat provinsi, dan akhirnya di tingkat nasional. Hasil pemilu ditetapkan melalui rekapitulasi nasional di Kantor KPU RI, yang dijadwalkan selesai pada tanggal 20 Maret 2024.

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, juga memberikan tanggapannya terkait lonjakan suara PSI. Menurut Grace, semua pihak harus menunggu hasil tetap KPU dan tidak menggiring opini yang menyesatkan. Dia menilai peningkatan suara PSI sebagai hal yang wajar karena proses penghitungan suara masih berlangsung, dan sebagian besar suara yang belum masuk adalah dari basis massa PSI. Grace menekankan bahwa yang tidak wajar adalah upaya untuk menggiring opini dengan mempertanyakan lonjakan suara PSI.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

bank bjb Raih Penghargaan Top 20 Financial Institution 2024 dari The Finance

JAKARTA – bank bjb terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat posisinya sebagai salah...

bank bjb Jalin Kerjasama dengan PT Geo Dipa Energi (Persero) Terkait Layanan Perbankan

BANDUNG - bank bjb terus memperkuat sinergi dan kolaborasi sebagai bagian dari strategi...

Wujudkan Pertumbuhan Bersama, bank bjb Efektif Setorkan Modal ke Bank Jambi

BANDUNG - bank bjb terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung pengembangan Bank Pembangunan Daerah...

Bandung bjb Tandamata Resmi Umumkan Daftar Pemain Tim Putri

BANDUNG – Bandung bjb Tandamata resmi mengumumkan daftar pemain tim voli putri...