4 Jenis Alergi Makanan yang Dapat Terjadi Ketika Dewasa

4 Jenis Alergi Makanan yang Dapat Terjadi Ketika Dewasa

Alergi makanan adalah kondisi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap konsumsi jenis makanan tertentu, yang bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Reaksi alergi ini bisa terjadi pada semua usia, termasuk saat seseorang beranjak dewasa.

Berikut Adalah 4 Jenis Alergi Makanan Yang Bisa Muncul Saat Dewasa Beserta Pemicunya :

1. Alergi Makanan Tunggal : Alergi ini dapat terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan seperti kerang, susu sapi, kacang tanah, dan ikan tertentu. Penyebabnya bisa berkaitan dengan perubahan pola makan atau gaya hidup yang membuat sistem kekebalan tubuh “terlalu bersih”.
2. Alergi Daging Kutu : Terkadang disebut sebagai sindrom alfa-gal atau alergi daging mamalia, alergi ini dipicu oleh reaksi terhadap galaktosa-alfa-1,3-galaktosa yang ditemukan pada kutu atau tungau yang menggigit mamalia seperti domba, sapi, dan kelinci.
3. Alergi Serbuk Sari Buah : Serbuk sari dari pohon seperti cemara, lateks, rumput, cedar Jepang, dan ragweed dapat memicu alergi pada orang dewasa, terutama ketika bersilangan dengan beberapa buah, sayuran, dan rempah-rempah tertentu.
4. Alergi Ketergantungan Makanan & Olahraga : Alergi ini terjadi saat seseorang memiliki ketergantungan terhadap makanan tertentu dan berolahraga. Risiko reaksi alergi meningkat jika makanan pemicu dikonsumsi sebelum berolahraga, terutama jika disertai dengan penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid.

Pengobatan alergi makanan biasanya melibatkan menghindari makanan pemicu dan penggunaan antihistamin untuk meredakan gejala. Namun, untuk reaksi alergi yang berat, diperlukan tindakan medis darurat seperti penyuntikan epinefrin.

Dengan munculnya berbagai jenis alergi makanan saat dewasa, penting bagi individu untuk meningkatkan kesadaran akan potensi risiko dan mengidentifikasi gejala yang mungkin terjadi. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang alergi makanan dan upaya pencegahan yang tepat, diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dan memastikan kesehatan yang optimal bagi semua orang.