Kementerian Sosial (Kemensos) meminta penerima manfaat dari program Pahlawan Ekonomi Nasional (PENA) untuk membuat barang-barang berkualitas tinggi yang dapat diakses oleh masyarakat menengah ke atas.
Para penerima manfaat tidak boleh lagi termasuk dalam kelompok warga ekonomi rentan, kata Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam pernyataannya di Jakarta pada hari Rabu.
Mensos Risma menyatakan, “Oleh karena itu, kita melakukan transformasi, seperti yang telah kita lakukan di Surabaya. Kita melakukan perubahan, meningkatkan kualitas, agar kita dapat bersaing di pasar menengah atas.”
Menurutnya, produk yang dibuat oleh penerima manfaat tidak hanya harus dipasarkan, tetapi juga harus dihargai untuk kualitasnya. Hal ini termasuk pengemasan yang sehat, penggunaan bahan baku terbaik, dan tidak adanya penggunaan bahan kimia pengawet.
Kemensos bekerja sama dengan organisasi independen Tata Rupa Nusantara, yang bergerak di bidang desain grafis, untuk membantu penerima manfaat membuat kemasan produk mereka.
Selain itu, Kemensos memberikan pelatihan kepada penerima manfaat tentang manajemen keuangan dan pemasaran online melalui program PENA, yang membantu mereka menjadi lebih mampu mengendalikan pendapatan mereka sendiri.
Pada Juli 2023, Kementerian Sosial (Kemensos) memulai Program Pahlawan Ekonomi Nasional (PENA), yang membantu 1.322 penerima manfaat keluar dari kemiskinan ekstrem.
Dari jumlah tersebut, 1.191 adalah penerima bantuan sosial (bansos), dan sisanya telah mandiri dan keluar dari program pengentasan kemiskinan ekstrem. Namun, data mereka masih ada dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).