ACCC Memperlihatkan Komitmen Kuat dalam Menghadapi Tantangan Perubahan Iklim
Pusat Perubahan Iklim ASEAN atau Pusat Perubahan Iklim ASEAN (ACCC) dianggap oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagai bukti komitmen Asia Tenggara untuk mengambil tindakan nyata dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
“ACCC dapat fokus dan memprioritaskan implementasi kontribusi yang dibuat secara nasional, adaptasi dengan solusi berbasis alam, dan pendekatan berbasis ekosistem, serta melanjutkan hasil Konferensi Perubahan Iklim di kawasan ASEAN,” kata Wahyu Marjaka, Direktur Mobilisasi Sumber Daya Sektoral dan Regional KLHK, dalam keterangan yang diberikan di Jakarta pada hari Rabu.
Brunei Darussalam mengusulkan dan mendirikan Pusat Perubahan Iklim ASEAN, yang bertanggung jawab untuk memfasilitasi kerja sama regional dan koordinasi inisiatif perubahan iklim melalui kerja sama erat dengan Kelompok Kerja ASEAN untuk Perubahan Iklim (AWGCCC). Pusat ini juga bertanggung jawab untuk memberikan rekomendasi kebijakan untuk mengatasi perubahan iklim.
Kepala Sekretariat Perubahan Iklim Brunei, Ahmad Zaiemaddien Halbi, menyatakan bahwa pusat regional sangat penting untuk mendorong kolaborasi yang diperlukan untuk meningkatkan upaya memerangi perubahan iklim. Ia menambahkan bahwa beberapa mitra dialog dan negara, termasuk Jerman dan Uni Eropa, telah menyatakan minat mereka untuk mendukung pusat regional.
Karena memiliki salah satu keanekaragaman hayati terkaya di dunia, ASEAN mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat dan menjadi salah satu eksportir produk pertanian terbesar di dunia. Akibatnya, cara ASEAN menangani perubahan iklim sangat penting bagi Asia dan dunia secara keseluruhan. Pembentukan ACCC adalah langkah besar menuju visi bersama untuk membangun ASEAN yang lebih ramah lingkungan dan tangguh.
Nik Nazmi, Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, dan Perubahan Iklim Malaysia, menekankan bahwa kekuatan pertemuan ASEAN dapat membantu negara-negara anggota mengatasi perubahan iklim. Ia juga menekankan pentingnya semangat ASEAN untuk menjajaki peluang untuk berbicara tentang masalah kepentingan bersama.
Kepala Divisi Lingkungan dan Asisten Direktur Pembangunan Berkelanjutan Sekretariat ASEAN, Vong Sok, menekankan betapa pentingnya bagi semua pemangku kepentingan di kawasan untuk masuk dan berpartisipasi. Menurutnya, perubahan iklim selalu menjadi prioritas utama ASEAN, dan setiap kepemimpinan memiliki agenda untuk memenuhi tujuan tersebut. Saya juga berharap ACCC dapat membantu memperluas pengetahuan tentang proses global dan implementasinya di kawasan.
