Adik Prabowo Terbuka kepada Media Asing tentang Rencana Utang Indonesia
Adik Prabowo Hashim Djojohadikusumo secara terbuka mengungkapkan masalah utang Indonesia dalam wawancara dengan Financial Times. Adik Prabowo Subianto ini menyebutkan bahwa pemerintahan yang dipimpin kakaknya akan menaikkan batas rasio utang negara hingga 50% dari posisi saat ini yang sebesar 39% terhadap PDB. Kebijakan ini direncanakan untuk mendanai program belanja ambisius Prabowo dan Gibran, termasuk program makan bergizi gratis. Kenaikan batas utang ini akan didukung oleh peningkatan pendapatan pajak. Hashim mengungkapkan bahwa tim Prabowo telah berkonsultasi dengan Bank Dunia mengenai rencana tersebut.
“Idenya adalah untuk meningkatkan pendapatan dan meningkatkan tingkat utang,” kata Hashim dalam wawancara di London, Inggris, yang dikutip Jumat (12/7/2024).
“Saya sudah berbicara dengan Bank Dunia dan menurut mereka 50% adalah tindakan yang bijaksana,” lanjutnya.
Saat ini, hukum Indonesia membatasi rasio utang terhadap PDB tidak boleh melebihi 60%. Hashim menegaskan bahwa Prabowo tidak akan menerapkan kebijakan ini tanpa meningkatkan penerimaan negara dari pajak, cukai, PNBP, dividen, royalti, dan sumber lainnya.
“Kami tidak ingin menaikkan tingkat utang tanpa meningkatkan pendapatan,” ujar Hashim.
Sebagai salah satu penasihat terdekat Prabowo, Hashim akan memainkan peran penting ketika pemerintahan baru mulai menjabat pada Oktober. Hashim juga dikenal sebagai pengusaha sukses di Indonesia, memimpin Grup Arsari yang bergerak di bidang pertambangan, pertanian, dan komoditas.
Para ekonom dan pakar ekonomi memperingatkan bahwa kenaikan rasio utang hingga 50% bisa menyebabkan defisit anggaran melebihi batas maksimum yang ditetapkan sebesar 3% dari PDB. Berdasarkan Undang-Undang Keuangan Negara Indonesia, yang diperkenalkan setelah krisis keuangan Asia pada akhir 1990-an, defisit anggaran tahunan pemerintah dibatasi sebesar 3% dari PDB dan rasio utang terhadap PDB maksimum adalah 60%.
Kenaikan rasio utang ini juga bisa membebani rupiah, yang telah melemah lebih dari 5 persen terhadap dolar AS tahun ini. Sayangnya, Bank Dunia belum memberikan tanggapan mengenai kenaikan batas utang RI tersebut.
Sebelumnya, presiden terpilih Prabowo diketahui sedang menjajaki cara untuk mengatasi defisit fiskal dan batas atas rasio utang terhadap PDB sebagai bagian dari upaya memenuhi janji kampanyenya.
Penasihat fiskal Prabowo, Thomas Djiwandono, mengatakan bahwa dia tidak mengetahui adanya diskusi tentang penghapusan batas defisit fiskal dan rasio utang. Dia menambahkan bahwa Prabowo tetap berkomitmen untuk merancang anggaran tahun 2025 sesuai batas fiskal yang ditetapkan.
Untuk tahun depan, defisit fiskal RI diperkirakan akan berada pada kisaran 2,29% hingga 2,82% terhadap PDB.