Rieke Diah Pitaloka, aktivis Pekerja Migran Indonesia (PMI), meminta Komnas HAM untuk mendukung perjuangannya melawan TPPO.
Seorang aktivis Pekerja Migran Indonesia (PMI), Rieke Diah Pitaloka, telah meminta Komnas HAM untuk mendukungnya dalam melawan dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Pada hari Senin (31/7), Rieke datang ke Kantor Komnas HAM di Jakarta untuk membawa berkas kasus Dede Asiah (DA), seorang PMI dari Karawang, Jawa Barat, yang diduga menjadi korban TPPO.
“Dede Asiah, yang menjadi korban perdagangan orang, harus dipulangkan ke Indonesia. Dede Asiah berangkat pada tahun 2022,” kata Rieke dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta pada hari Selasa.
Kunjungan Rieke ke Kantor Komnas HAM adalah bagian dari peringatan Hari Anti TPPO Internasional. Rieke menyatakan bahwa dia dan rombongan telah disambut baik dan Komnas HAM mendukungnya sepenuhnya.
Selain itu, Rieke menyatakan bahwa Dede Asiah telah dievakuasi dari rumah majikannya dan saat ini berada di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Damaskus, Suriah.
Rieke berterima kasih kepada KBRI di Damaskus karena berhasil mengevakuasi Dede Asiah dari rumah majikannya. Dede Asiah dan beberapa korban TPPO lainnya saat ini ditahan di shelter KBRI Damaskus.
Rieke juga menyatakan bahwa Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD sepenuhnya mendukung penyelesaian kasus Dede Asiah. Keluarga Dede Asiah telah melaporkan kasus dugaan TPPO ke polisi, yang hingga saat ini masih berlangsung.
Rieke dan Yongki, suami Dede Asiah, diterima di Kantor Komnas HAM oleh Anis Hidayah, Putu Elvina, dan Saurlin P. Siagian. Rieke dan Yongki mengunjungi Puteri Balqis, seorang korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Rieke percaya bahwa mendapatkan dukungan dari Komnas HAM sangat penting untuk mendukung upaya pemerintah untuk memerangi TPPO. Koordinator Subkomisi Pemajuan HAM Komnas HAM Anis Hidayah menyatakan bahwa pihaknya akan mendukung penyelesaian kasus Dede Asiah dengan mengutamakan pemulangan, pemenuhan hak-haknya, proses hukum yang adil, dan pemulihan korban.
Pada awal April 2023, video Dede Asiah yang mengaku dijual oleh agen penyalur ke Suriah dengan nilai 12 ribu dolar AS menjadi viral. Awalnya, wanita itu, yang berasal dari Karawang, Jawa Barat, dijanjikan akan bekerja di Turki dengan gaji 600 dolar AS setiap bulan. Namun, ketika Dede Asiah tiba di Istanbul, Turki, dia malah dibawa ke Suriah dalam keadaan yang tidak diharapkannya. Menurut keterangan tertulis yang sama, Dede berkata, “Majikan saya bilang kalau saya harus kerja di sini (Suriah) selama empat tahun, karena saya ini mahal, 12 ribu dolar.”