spot_img

Akupuntur, Upaya Pencegahan Risiko Hipoglikemia yang Menjadi Faktor Pemicu Diabetes

Date:

Akupuntur, Upaya Pencegahan Risiko Hipoglikemia yang Menjadi Faktor Pemicu Diabetes

Dokter spesialis akupuntur, Dr. Aswadi Ibrahim Sp.Ak, mengemukakan bahwa akupuntur bisa menjadi opsi alternatif untuk mengurangi risiko hipoglikemia yang merupakan faktor utama dalam diabetes.

“Dalam diskusi mengenai peran akupuntur sebagai terapi komplementer untuk diabetes yang dilaksanakan secara daring di Jakarta pada hari Minggu, saya menekankan bahwa akupuntur dapat membantu mengontrol nafsu makan, menurunkan berat badan, serta mengurangi rasa lapar,” ungkapnya.

Dr. Aswadi menegaskan bahwa hiperglikemia tidak hanya disebabkan oleh peningkatan kadar gula darah semata, melainkan juga dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko yang melibatkan kontribusi dari berbagai organ tubuh. Faktor-faktor seperti peningkatan nafsu makan yang dipicu oleh otak dan aktivitas simpatis yang terkait dengan kondisi psikologis seperti stres, dapat menyebabkan terjadinya hiperglikemia.

“Kontrol terhadap faktor-faktor risiko ini sangat penting karena dapat mencegah timbulnya komplikasi diabetes. Akupuntur dapat membantu dalam mengontrol nafsu makan, sehingga memungkinkan pengendalian gula darah menjadi lebih efektif,” tambahnya.

Dr. Aswadi menjelaskan bahwa saat gula darah naik, penyerapan glukosa oleh lambung meningkat, yang kemudian merangsang pelepasan hormon inkretin untuk memicu produksi insulin oleh tubuh. Namun, pada orang dengan hiperglikemia, hormon ini mungkin tidak berfungsi dengan baik, sehingga produksi insulin menjadi kurang efektif dalam menurunkan kadar gula darah.

“Resistensi insulin ini dapat mengakibatkan gula darah tidak terserap dengan baik oleh otot, sehingga menyebabkan penumpukan glukosa dalam darah dan terjadinya hiperglikemia,” jelasnya.

Namun, Dr. Aswadi menekankan bahwa akupuntur tidak bisa menjadi satu-satunya metode pengobatan yang efektif. Akupuntur seharusnya dipadukan dengan penggunaan herbal, pengaturan pola makan, latihan fisik, dan terapi pijat untuk mencapai hasil yang optimal.

“Dengan kombinasi penggunaan akupuntur dan herbal, peningkatan kontrol glikemik dapat dicapai tanpa menimbulkan risiko hipoglikemia yang berbahaya. Akupuntur memberikan stimulasi pada tubuh, sehingga penyerapan makanan menjadi lebih lambat dan kenaikan gula darah dapat dikendalikan,” paparnya.

Lebih lanjut, Dr. Aswadi menyatakan bahwa pemberian akupuntur kepada pasien diabetes yang juga sedang menjalani terapi farmakologis dapat membantu dalam mengoptimalkan kontrol glikemik dan mengurangi dosis pengobatan yang diperlukan.

“Dengan memperkenalkan akupuntur sebagai bagian dari pengobatan diabetes, kita dapat meningkatkan efektivitas pengendalian gula darah serta mengurangi dosis obat yang dibutuhkan oleh pasien,” tandasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

bank bjb Raih Penghargaan Top 20 Financial Institution 2024 dari The Finance

JAKARTA – bank bjb terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat posisinya sebagai salah...

bank bjb Jalin Kerjasama dengan PT Geo Dipa Energi (Persero) Terkait Layanan Perbankan

BANDUNG - bank bjb terus memperkuat sinergi dan kolaborasi sebagai bagian dari strategi...

Wujudkan Pertumbuhan Bersama, bank bjb Efektif Setorkan Modal ke Bank Jambi

BANDUNG - bank bjb terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung pengembangan Bank Pembangunan Daerah...

Bandung bjb Tandamata Resmi Umumkan Daftar Pemain Tim Putri

BANDUNG – Bandung bjb Tandamata resmi mengumumkan daftar pemain tim voli putri...