Wahyu Dhyatmika, Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Mengusulkan Peningkatan Kualitas Penulis Media Online untuk Meningkatkan Jurnalisme di Indonesia.
Ketua Umum AMSI, Wahyu Dhyatmika, menyatakan bahwa meningkatkan kualitas penerbit atau penerbit media daring atau online sangat penting untuk memajukan dunia pers di Indonesia.
Di Padang pada hari Jumat, Wahyu Dhyatmika menyatakan bahwa peningkatan kapasitas penerbit ini juga sangat diperlukan.
Pernyataan tersebut disampaikan selama Sumbar Digital Conference 2023, yang akan membahas isu-isu seperti kecerdasan buatan, pemilu, dan hoaks.
Wahyu melihat bahwa dalam lima hingga tujuh tahun terakhir, ekosistem informasi di dunia digital telah dipenuhi dengan konten yang melanggar kode etik dan kurang berkualitas. Bahkan, informasi yang belum terverifikasi seringkali tersebar dan menjadi viral di masyarakat.
Dia menambahkan, “Selain efek disrupsi digital dan pengaruh kuat media sosial, kualitas publisher juga berperan dalam ekosistem digital ini.”
AMSI ingin berperan aktif dalam memastikan bahwa jurnalisme media online tidak menjadi sasaran kritik terkait kualitas pers di Indonesia.
Dengan kemajuan teknologi, masyarakat melihat media online sebagai sumber informasi yang tidak berkualitas, yang dianggap mudah dan tidak memenuhi standar jurnalistik. Hal ini menyebabkan informasi yang buruk tersebar di perangkat telepon genggam masyarakat.
Singkatnya, dia menyatakan bahwa AMSI berusaha untuk memperbaiki situasi ini dan menjadikan media online sebagai garda terdepan dalam menyajikan jurnalisme berkualitas.
Sementara itu, Hansastri, Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat, menekankan betapa pentingnya percakapan yang dilakukan AMSI tentang situasi saat ini, terutama mengingat dekatnya pemilihan umum (pemilu) di Indonesia.
Hansastri juga mengatakan bahwa kecerdasan buatan (AI) adalah inovasi teknologi yang sangat populer dan telah digunakan dalam banyak industri. Penggunaan AI telah mengubah cara orang bekerja dan membantu meningkatkan kecepatan, akurasi, dan efisiensi pengolahan data di sektor pemerintahan.
Meskipun kemajuan teknologi bermanfaat dalam banyak bidang pekerjaan, harus diperhatikan bahwa efeknya tidak selalu positif. Kecerdasan buatan dapat berdampak negatif pada pengembang teknologi, masyarakat, atau pengguna teknologi tersebut jika tidak didukung oleh kecerdasan sosial yang tepat.