Anggota DPR Kritik Harga Tiket di GBK, PSSI : Konsekuensi dari Kenaikan Level Timnas
Anggota Komisi II DPR Fraksi Demokrat, Rezka Oktoberia, mengkritik tingginya harga tiket pertandingan sepakbola timnas Indonesia di Stadion Utama GBK. Menurutnya, harga tiket yang ditetapkan terlalu tinggi.
Rezka menyampaikan keprihatinannya terkait hal ini kepada pihak Sekretariat Negara (Setneg) dalam Rapat Dengar Pendapat Bersama Setneg, Setkab, KSP, dan BPIP di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa (11/6). Dia menyoroti Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK), yang bertanggung jawab atas penetapan harga tiket.
“Saya sebagai penggemar sepakbola ingin menanyakan kepada PPK Gelora Bung Karno, apakah biaya sewa untuk timnas Indonesia bertanding secara resmi di stadion itu sebesar apa? Karena, saya heran mengapa harga tiket untuk menonton pertandingan timnas di GBK sangat mahal,” ujar Rezka.
Dalam tanggapannya, Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, menjelaskan bahwa kenaikan tiket terkait dengan naiknya level timnas Indonesia dalam kancah internasional.
“Aktivitas internasional yang semakin meningkat mengharuskan timnas Garuda untuk berpartisipasi dalam lebih banyak pertandingan internasional, yang mana membutuhkan biaya yang lebih besar,” ungkap Arya.
Arya menegaskan bahwa timnas Indonesia telah mencapai kualitas yang lebih tinggi, seperti yang terlihat dari partisipasinya dalam berbagai turnamen internasional, termasuk Olimpiade di Paris, Prancis.
Meskipun demikian, Arya menyatakan bahwa PSSI tidak menginginkan harga yang tinggi. Namun, hal itu dianggap sebagai konsekuensi dari kebutuhan pembiayaan timnas yang semakin besar.
“PSSI tentu ingin tiketnya terjangkau, tapi kenaikan tiket terpaksa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan timnas,” jelas Arya.
Rezka mengakhiri pertanyaannya dengan harapan agar DPR dapat memahami situasi tersebut dan mencari solusi yang memadai.