Anies Baswedan Rencanakan Penerapan Sistem Meritokrasi di Seluruh Lembaga Negara
Setelah kemenangan calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan calon wakil presiden Muhaimin Iskandar dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, dia berkomitmen untuk menerapkan sistem meritokrasi di semua lembaga negara, termasuk sipil, militer, dan polisi.
Dalam sebuah konferensi di Jakarta pada Rabu malam, Anies menyatakan keinginan untuk menerapkan sistem meritokrasi. Dia menyatakan bahwa sistem meritokrasi akan diterapkan pada semua posisi jabatan di berbagai bidang, termasuk sipil, militer, dan polisi. Aneis percaya bahwa meritokrasi lebih baik daripada nepotisme yang sering terjadi di berbagai sektor di Indonesia.
Hanya berdasarkan prestasi yang telah dicapai dalam bidang tertentu seseorang dapat naik pangkat atau menduduki jabatan dalam sistem meritokrasi. Anies menjelaskan bahwa ide sistem ini memungkinkan orang yang berprestasi tinggi untuk menduduki posisi yang pantas.
Anies mengatakan, “Meritokrasi adalah konsep yang memungkinkan orang yang berprestasi untuk mendapatkan posisi. Tanpa sistem ini, negara ini akan gagal.”
Anies juga mengatakan bahwa telah berhasil di dunia olahraga, di mana pemenang adalah mereka yang membuktikan kemampuan dan prestasi mereka. Dia berharap penerapan sistem ini dapat menjadi gerakan nasional yang menghentikan nepotisme dan memungkinkan orang-orang yang memiliki kemampuan dan keterampilan untuk maju.
Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU) menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta pemilihan presiden 2024 pada Senin, 13 November. Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapat nomor satu dalam pengundian nomor urut pada Selasa, 14 November. Kampanye dijadwalkan berlangsung dari 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, dan pemungutan suara akan dilakukan pada 14 Februari 2024.