Anies Baswedan Sering Menyebut Kata “Bansos” dan “Perempuan” dalam Debat Pemungkas Capres
Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, kerap menyebut kata “bantuan sosial” (bansos) dan “perempuan” dalam debat pemungkas Capres yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta pada Minggu (4/2).
Selama debat tersebut, Anies secara konsisten menyebut kata “bansos” dan “perempuan” masing-masing sebanyak 10 dan sembilan kali. Pencapaian tertinggi penggunaan kata “bansos” terjadi ketika Anies berinteraksi dengan calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, membahas cara untuk memperbaiki tata kelola distribusi bansos agar tidak menimbulkan ketimpangan.
Anies menekankan bahwa bantuan sosial seharusnya diberikan langsung kepada masyarakat kurang mampu tanpa harus direpel. Ia berpendapat bahwa penerima bansos yang membutuhkan dalam waktu tertentu harus mendapatkannya tanpa penundaan.
Di sesi tanya jawab dengan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, Anies membahas cara meningkatkan pemberdayaan dan perlindungan perempuan di Indonesia. Dia mencatat tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan selama delapan tahun terakhir, dengan catatan 3,2 juta kasus yang terlaporkan.
Anies menyatakan bahwa negara seharusnya menjamin perlindungan, kesetaraan, dan kesejahteraan bagi perempuan. Selain kata “bansos” dan “perempuan,” Anies juga sering menyebut kata “ketimpangan” dan “pekerja migran” selama debat.
Berikut daftar 10 kata terbanyak yang sering disebutkan oleh Anies Baswedan :
Kata | Jumlah |
Bantuan sosial (bansos) | 10 |
Perempuan | 9 |
Ketimpangan | 7 |
Pekerja migran | 5 |
Disabilitas | 4 |
Miskin | 4 |
Pendidikan tinggi | 3 |
Preventif | 3 |
Uang Kuliah Tunggal (UKT) | 3 |
Budayawan | 2 |
Anies juga mengangkat isu “ketimpangan,” merujuk pada masalah kualitas pendidikan di daerah Jawa dan luar Jawa, serta ketimpangan ekonomi di beberapa wilayah. Pemilihan kata-kata ini mencerminkan fokus Anies Baswedan terhadap isu-isu sosial dan kesejahteraan masyarakat selama debat pemungkas tersebut.