Apa Itu Asteroid? Penjelasan dan Klasifikasi yang Berbeda dari Meteor
Meteor dan asteroid adalah bagian dari kategori benda-benda luar angkasa atau benda-benda kecil dalam tata surya. Mereka terdiri dari potongan-potongan batu, es, dan logam yang merupakan sisa-sisa dari pembentukan tata surya sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Ketika meteoroid berhasil memasuki atmosfer bumi (atau planet lain) dengan kecepatan tinggi dan terbakar, fenomena ini dikenal sebagai “bintang jatuh”. Jika sebuah meteoroid berhasil menyentuh tanah setelah melalui atmosfer, itu disebut meteorit.
Namun, Bagaimana dengan asteroid?
Apa itu Asteroid?
Asteroid, kadang-kadang disebut “planet kecil”, adalah batuan yang tersisa dari pembentukan awal tata surya sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Sebagian besar asteroid dapat ditemukan mengorbit Matahari di dalam sabuk asteroid utama, terletak antara Mars dan Jupiter. Mereka adalah benda berbatu yang relatif kecil, tidak aktif, dan mengorbit matahari.
Mayoritas asteroid berasal dari sabuk asteroid utama yang terletak di antara Mars dan Jupiter. Ada lebih dari 1 juta asteroid yang telah diidentifikasi hingga saat ini. Asteroid mengorbit matahari dalam bentuk lingkaran yang sangat datar atau berbentuk lingkaran “elips”, dan sering kali berputar tidak menentu di angkasa. Selain memiliki ukuran yang beragam, asteroid juga memiliki bentuk yang beragam, mulai dari bola hingga berbentuk kacang dengan lobus ganda tidak beraturan, seperti Itokawa. Sebagian besar permukaan asteroid dipenuhi kawah tumbukan akibat tumbukan dengan batuan luar angkasa lainnya.
Komposisi dan Klasifikasi Asteroid
Ada tiga kelas komposisi asteroid yang luas, yaitu tipe C, S, dan M. Asteroid tipe C (kondrit) adalah yang paling umum, terdiri dari batuan tanah liat dan silikat, dan tampak gelap. Tipe S (berbatu) terbuat dari bahan silikat dan besi nikel. Sedangkan tipe M adalah asteroid dengan komposisi logam (besi-nikel).
Berdasarkan Klasifikasinya, Asteroid Dapat Dibagi Menjadi 3 Kategori Umum :
- Sabuk Asteroid Utama : Mayoritas asteroid diketahui mengorbit di dalam sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter. Sabuk tersebut diperkirakan berisi antara 1,1 dan 1,9 juta asteroid yang berdiameter lebih dari 1 kilometer, dan jutaan asteroid yang lebih kecil. Gravitasi Jupiter yang baru terbentuk mengakhiri pembentukan benda-benda planet di wilayah ini dan menyebabkan benda-benda kecil tersebut bertabrakan satu sama lain, memecahnya menjadi asteroid.
- Asteroid Trojan : Asteroid ini berbagi orbit dengan planet yang lebih besar, namun tidak bertabrakan karena mereka berkumpul di sekitar dua tempat khusus di orbit (disebut titik Lagrangian L4 dan L5). Jumlahnya diperkirakan sama banyaknya dengan asteroid di sabuk asteroid.
- Asteroid di Dekat Bumi : Asteroid yang berada di dekat bumi memiliki orbit yang dekat dengan Bumi. Asteroid yang benar-benar melintasi jalur orbit Bumi disebut sebagai Earth-crossers (penjelajah Bumi).
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang meteor dan asteroid, kita dapat lebih menghargai kompleksitas dan keunikan tata surya yang kita tinggali.