Apakah Antidepresan Dapat Menyebabkan Hilangnya Ingatan? Ini Penjelasan dari Para Ahli
Sebuah unggahan di media sosial tentang efek antidepresan terhadap hilangnya ingatan menjadi perbincangan hangat. Video yang diunggah oleh akun TikTok @periwinkle03_ pada tanggal 16 April 2024 menampilkan pemilik akun tersebut menulis, “Mungkin sekarang bahagia ku perlu bantuan obat, but that’s okay for me. at least semuanya terasa lebih tenang.” Hingga Rabu, 8 Mei 2024, unggahan tersebut telah disukai lebih dari 248.000 kali dan mendapatkan lebih dari 2.500 komentar dari warganet. Namun, apakah benar bahwa mengonsumsi obat antidepresan dapat menyebabkan otak kehilangan memori secara perlahan?
Penjelasan Ahli
Menurut penjelasan dari Dokter spesialis kedokteran jiwa di RS Gading Pluit, Dharmawan A. Purnama, kehilangan memori saat mengonsumsi obat antidepresan bukanlah disebabkan oleh obat itu sendiri, melainkan oleh pengaruh depresi yang dialami oleh individu tersebut. Dharmawan menjelaskan bahwa seseorang yang mengalami depresi kronis dapat meningkatkan hormon kortisol atau hormon stres. Selain itu, depresi juga dapat menyebabkan neurotoksin yang membuat hippocampus atrofi mengalami penyusutan atau kehilangan sel-sel. Neurotoksin adalah racun yang merusak jaringan saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan atau gangguan saraf pada mangsa atau manusia yang digigitnya. “Jadi dengan begitu, depresi dapat membuat memori perlahan memudar atau hilang,” kata dia.
Penggunaan Antidepresan Jangka Panjang
Sementara itu, menurut Heru Sasongko, seorang dosen farmasi bidang Farmakologi Sekolah Vokasi (SV) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, penggunaan antidepresan jangka panjang seperti Antidepresan trisiklik (TCA) dan Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI) juga dapat berpotensi menurunkan memori. “Penggunaan obat antidepresan jangka panjang dapat menimbulkan efek samping berupa menurunkan memori ataun ingatan pada seseorang,” ujarnya. Apabila hal tersebut terjadi, perlu dilakukan penyesuaian dosis obat untuk meminimalkan dampak tersebut.
Hubungan Antara Depresi Dengan Hilangnya Ingatan
Sebelumnya, pada Agustus 2023, dilaporkan bahwa ketika seseorang mengalami depresi, ingatan mereka menjadi kabur atau yang dikenal dengan memory fog. Para psikolog menyebutnya sebagai fenomena ingatan otobiografi yang berlebihan. Dalam penelitiannya, mereka meminta partisipan untuk menceritakan tentang ingatan tertentu, seperti saat mereka merasa bahagia. Dr Daniel Dillon, seorang profesor psikiatri di Harvard Medical School, menjelaskan bahwa orang yang tidak depresi mungkin akan menceritakan berbagai pengalaman menyenangkan dengan sangat detail.
Sementara itu, orang yang mengalami depresi akan mengatakan sesuatu yang lebih umum. Beberapa orang berteori bahwa kondisi ini disebabkan oleh cara depresi meredam, salah satunya kemampuan untuk fokus. “Jika seseorang tidak memperhatikan apa yang terjadi di sekitar, mereka tidak akan mempelajari informasi tersebut agar dapat mengingatnya kembali,” jelas seorang ahli neuropsikologi di Rumah Sakit Mclean Lydia Cho.
Di sisi lain, Dillon mengatakan, gejala tersebut mungkin juga dikaitkan dengan ciri umum depresi lainnya, yakni hipokampus yang lebih kecil. Hipokampus adalah struktur jauh di dalam otak yang berperan penting dalam ingatan. Ia percaya bahwa stres adalah penyebab utamanya. Hipokampus sendiri adalah rumah bagi banyak reseptor glukokortikoid, yang menerima hormon stres. Stres kronis, yang diketahui sebagai penyebab depresi, cenderung mengaktifkan reseptor glukokortikoid secara berlebihan, sehingga mengganggu kemampuan otak untuk memproduksi neuron baru.
Dillon dan timnya telah mengamati, neuron-neuron lama tampaknya terlibat dalam membentuk ingatan yang lebih umum dibandingkan dengan ingatan yang lebih rinci dan spesifik. Selain membuat ingatan kabur, depresi juga membuat otak menjadi bias terhadap ingatan-ingatan negatif.”