Apakah Cobek dan Ulek Batu Dapat Memicu Batu Ginjal? Ini Faktanya!
Sebuah video yang menyebutkan bahwa penggunaan cobek dan ulek batu dapat menyebabkan batu ginjal beredar di media sosial. Video tersebut dibagikan salah satunya oleh akun Twitter @AntarticaSnowWW pada Jumat (31/5/2024). Dalam video tersebut, seorang pria menjelaskan bahwa gesekan dari ulek batu terhadap permukaan cobek dapat mengelupas batunya, menghasilkan butiran pasir yang kemudian masuk ke dalam makanan, dan akhirnya menyebabkan batu ginjal. Dia menyarankan agar menggunakan ulek kayu untuk cobek batu. Namun, apakah benar bahwa cobek dan ulek batu dapat menyebabkan batu ginjal?
Penjelasan Dokter
Dokter spesialis penyakit dalam dan Ketua JDN Indonesia, Andi Khomeini Takdir, membantah klaim bahwa penggunaan ulek dan cobek batu bisa menyebabkan batu ginjal. “Tidak betul. Apa studi acuannya?” ujarnya saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Senin (3/6/2024). Menurut Andi, batu ginjal terbentuk karena berbagai faktor yang kompleks dan tidak sesederhana akibat pasir dari cobek batu. Batu ginjal adalah endapan keras yang terdiri dari mineral dan garam yang terkristalisasi dari urine. Batu ini dapat terbentuk di ginjal, kandung kemih, ureter (saluran penghubung ginjal dan kandung kemih), dan uretra (saluran yang mengalirkan urine dari kandung kemih). Selain itu, batu ginjal juga bisa disebabkan oleh faktor genetik, pola makan, kelebihan berat badan, kondisi medis tertentu, serta konsumsi suplemen dan obat-obatan tertentu.
Menurut Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI), batu ginjal memiliki beberapa jenis tergantung zat pemicunya, seperti kalsium oksalat, kalsium fosfat, batu asam urat, struvit, dan batu sistin.
Penderita Batu Ginjal Dapat Mengalami Beberapa Bejala, Antara Lain :
- Nyeri Hebat Pada Pinggang Yang Menjalar Ke Daerah Perut Hingga Selangkangan
- Nyeri Tumpul Pada Pinggang
- Nyeri Saat Buang Air Kecil
- Mual & Muntah
- Urine Berdarah Yang Tampak Merah Muda Atau Merah
- Demam
Batu ginjal diidentifikasi melalui prosedur USG, foto rontgen, atau CT-scan, dan dapat diobati dengan obat, terapi, atau operasi.
Perbedaan Dengan Kristal Garam Atau Gula
Indranova Suhendro, dosen Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM), menjelaskan bahwa batu cobek dan ulekan tidak mengandung senyawa yang dapat memicu batu ginjal. “Kristal yang ada di dalam batu itu berbeda dengan kristal garam atau gula (pemicu batu ginjal),” jelasnya saat dihubungi oleh Kompas.com. Indranova menjelaskan bahwa batu alam, batu kali, atau batu andesit yang digunakan untuk membuat cobek dan ulek membutuhkan suhu magmatik sekitar ribuan derajat untuk mengubah padatan kristal batuan menjadi cairan. Sebaliknya, kristal gula atau garam mudah larut dalam air dan akan cepat mengkristal kembali dalam kondisi kekurangan air atau dehidrasi. Meskipun ada kemungkinan batu dari cobek terkikis dan masuk ke dalam tubuh, mineral tersebut akan tetap berupa padatan kecil dan tidak akan terkonsolidasi menjadi lebih besar karena tidak bisa larut dan tidak ada cairan yang dapat melekatkan.
Klaim bahwa penggunaan cobek dan ulek batu dapat menyebabkan batu ginjal tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Jika Anda memiliki kekhawatiran mengenai batu ginjal atau kesehatan ginjal, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan untuk mendapatkan informasi dan saran yang lebih akurat.