Apakah Gigi Bungsu Harus Dicabut Jika Sering Menyebabkan Rasa Sakit?
Gigi bungsu, juga dikenal sebagai wisdom teeth, adalah gigi geraham yang sering tumbuh pada usia remaja atau dewasa, biasanya, gigi bungsu terletak di bagian paling belakang rahang dan menjadi gigi terakhir yang muncul pada manusia, yang sering disebut sebagai gigi bungsu. Namun, proses pertumbuhan gigi bungsu sering kali menyebabkan rasa sakit pada gigi atau gusi di sekitarnya, bahkan dapat menyebabkan bengkak yang memicu infeksi. Pertanyaannya, apakah gigi bungsu harus dicabut?
Penjelasan Dari Dokter
Menurut penjelasan dari Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dari RST Wijayakusuma Purwokerto, Agus Surachman, proses pertumbuhan gigi bungsu pada setiap individu bervariasi. “Pertumbuhan gigi bungsu bervariasi dan umumnya terjadi antara usia 18 hingga 21 tahun,” katanya. Ada individu yang memiliki benih gigi bungsu, tetapi tidak sedikit yang tidak memilikinya. Agus menjelaskan bahwa tidak semua gigi bungsu perlu dicabut.
Artinya, jika gigi bungsu tumbuh normal dan tidak menimbulkan keluhan apapun, maka tidak perlu dicabut. “Kalau gigi bungsu tumbuh dengan baik, maka tidak perlu dicabut,” jelasnya. Namun, beberapa orang mengalami pertumbuhan gigi bungsu yang terhambat, yang dikenal sebagai impaksi gigi. Impaksi gigi terjadi ketika gigi bungsu tidak dapat tumbuh dengan baik karena tidak memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh dan keluar dari gusi. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan gigi, seperti gigi bungsu yang tumbuh miring, ke samping, sebagian, atau bahkan terpendam.
“Gigi bungsu yang tumbuh tidak normal ini bisa menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan pada gusi,” tambahnya. Menurut Agus, gigi bungsu sebaiknya dicabut jika menyebabkan gangguan seperti :
- Kesulitan Membuka Mulut
- Gangguan Saat Makan
- Sakit Gigi Yang Tidak Kunjung Sembuh & Berujung Pada Infeksi
- Tumbuhnya Gigi Bungsu Tidak Sempurna
Kondisi tersebut harus segera ditangani karena dapat menyebabkan rasa nyeri dan mengganggu aktivitas sehari-hari. “Dokter yang menangani akan memberikan obat sesuai dengan kebutuhan pasiennya,” pungkasnya.