Apakah Hari Kartini tanggal 21 April 2024 Akan Menjadi Hari Libur Nasional?
Masyarakat Indonesia merayakan Hari Kartini setiap tanggal 21 April, yang bertepatan dengan hari kelahiran pahlawan nasional Raden Ajeng (RA) Kartini. RA Kartini merupakan seorang tokoh wanita yang berasal dari Jepara, Jawa Tengah, yang gigih dalam memperjuangkan emansipasi perempuan. Kartini dikenal sebagai seorang yang gemar menulis pemikirannya melalui surat-surat yang dikirimkan kepada teman-temannya. Surat-surat tersebut kemudian dikumpulkan dan diterbitkan oleh Balai Pusataka pada tahun 1922 menjadi sebuah buku yang berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang : Boeah Pikiran.”
Namun, Apakah Hari Kartini Tanggal 21 April 2024 Merupakan Hari Libur Nasional?
Ketentuan mengenai hari libur nasional dan cuti bersama telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri, yakni Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Pada tahun 2024, melalui SKB Nomor 236, 1, dan 2 Tahun 2024, ditetapkan tanggal-tanggal merah yang merupakan hari libur nasional sepanjang tahun. Namun sayangnya, Hari Kartini tanggal 21 April tidak termasuk dalam daftar hari libur nasional yang ditetapkan oleh pemerintah. Pemerintah hanya memberikan dua hari libur nasional pada bulan tersebut, yaitu hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah yang jatuh pada tanggal 10-11 April 2024. Dengan demikian, pada kalender Indonesia, tanggal 21 April tidak ditetapkan sebagai hari libur nasional.
Meskipun tidak menjadi hari libur nasional, peringatan Hari Kartini pada tahun 2024 akan jatuh pada hari Minggu (21/4/2024), yang merupakan akhir pekan. Artinya, masyarakat Indonesia masih dapat merayakan dan mengenang Hari Kartini pada tanggal tersebut.
Sejarah Penetapan Hari Kartini
Sejarah penetapan Hari Kartini bermula dari penerbitan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 108 Tahun 1964 pada tanggal 2 Mei 1964. Keputusan Presiden tersebut menetapkan RA Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Indonesia dan menetapkan tanggal 21 April, hari kelahirannya, sebagai Hari Kartini.
Peringatan Hari Kartini merupakan waktu untuk mengenang perjuangannya dalam mencapai kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, terutama dalam bidang pendidikan. Pemikiran Kartini sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya, yang menganggap pendidikan sebagai alat untuk memajukan bangsa.
Kartini percaya bahwa pengetahuan yang diperoleh seseorang merupakan kunci kebahagiaan bagi individu maupun masyarakat. Selama hidupnya, Kartini dianggap telah memimpin berbagai kegiatan untuk menentang pemerintahan kolonial Belanda yang saat itu menjajah Indonesia. Salah satu kegiatan tersebut adalah memberikan akses pendidikan bagi perempuan Jawa yang saat itu tidak diizinkan untuk bersekolah. Melalui Yayasan Kartini (Sekolah Kartini), ia mendirikan Sekolah Wanita di Semarang, Jawa Tengah, pada tahun 1912. Sekolah tersebut kemudian juga didirikan di berbagai kota lainnya seperti Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon, dan daerah lainnya. Dengan didirikannya Sekolah Wanita ini, perempuan Indonesia mendapatkan kesempatan untuk belajar menulis, membaca, berhitung, dan mengembangkan keterampilan lainnya.