Apakah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?
Banyak orang memiliki kucing karena tingkahnya yang menggemaskan dan lucu. Namun, tidak semua kucing mudah menyukai manusia, terutama jika manusia tersebut tidak memperhatikan area tubuh kucing yang sensitif. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kucing cenderung menyukai orang yang tidak begitu menyukai mereka karena para manusia ini akan enggan untuk membelainya. Ini memberikan kucing kendali dan kemandirian yang mereka butuhkan.
Penelitian tersebut, yang dilakukan oleh ilmuwan perilaku hewan di Nottingham Trent University dan University of Nottingham, menemukan bahwa kucing memiliki beberapa “aturan dan ketentuan” sebelum mereka mengakrabkan diri dengan manusia. Misalnya, kucing memiliki area merah yang sensitif seperti pangkal ekor dan perut, yang jika disentuh bisa membuat mereka tidak nyaman. Namun, mereka juga memiliki area hijau yang disukai, seperti area kaya kelenjar di dasar telinga dan di bawah dagu.
Hasil Penelitian
Studi yang melibatkan 120 orang dengan berbagai tingkat ketertarikan terhadap kucing menemukan bahwa sebanyak 80% dari semua interaksi manusia-kucing termasuk dalam tujuh kategori, berdasarkan perilaku manusia dan respon kucing. Kategori teratas adalah “pasif tetapi merespons terhadap kontak, dengan sentuhan minimal”.
Orang yang telah tinggal bersama kucing cenderung bersikap sombong, sedangkan pemilik yang paling berpengalaman juga cenderung membelai kucing di area kuning, seperti ekor, kaki, dan sepanjang punggung mereka. Tim peneliti juga menemukan bahwa orang yang lebih tua lebih sering mencoba memegang dan menahan kucing daripada orang yang lebih muda.
Pendapat dari Ahli Hewan
Dr. Slamet Raharjo dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menyatakan bahwa belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa kucing menyukai orang yang tidak menyukai mereka. Sebaliknya, kucing cenderung menyukai orang yang aktif dan ingin bermain dengan mereka. Dengan manusia yang aktif, kucing mendapatkan perhatian dan respons saat mereka ingin bermain.
Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi manusia-kucing memiliki dinamika tersendiri, dan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan dan preferensi kucing dapat memperbaiki hubungan antara manusia dan hewan peliharaan mereka.