Ketua Perhimpunan Transplantasi Indonesia : Jenis Olahraga yang Sesuai untuk Penderita Gagal Ginjal
Dr. Maruhum Bonar Hasiholan Marbun, SpPD-KGH, Ketua Perhimpunan Transplantasi Indonesia, berbicara tentang olahraga apa yang dapat atau tidak dapat dilakukan oleh orang yang menderita gagal ginjal.
Ketika diwawancarai di acara edukasi kesehatan ginjal yang diselenggarakan oleh Etana Biotechnologies di Jakarta pada hari Minggu, dia mengatakan, “Ya, olahraga diperbolehkan, tetapi dengan beberapa syarat dan kondisi tertentu.”
Setiap profesional kesehatan setuju bahwa olahraga sangat penting untuk tetap sehat dan bugar. Ada banyak manfaat olahraga.
Namun, ada kemungkinan bahwa olahraga tidak sesuai dengan setiap orang, terutama bagi mereka yang menderita penyakit atau kondisi kesehatan tertentu.
Orang yang mengalami gagal ginjal, termasuk mereka yang baru saja menjalani transplantasi ginjal, boleh berolahraga dengan intensitas rendah atau sedang, kata Maruhum.
Maruhum menjelaskan, “Namun, ada tahapan yang harus diikuti, jangan langsung melakukan olahraga berat. Mulailah dengan berjalan santai, terutama bagi mereka yang usianya lanjut. Bagi mereka yang masih dalam usia produktif sekitar 40 tahun, jogging masih diperbolehkan, tetapi secara bertahap.”
Apa jenis olahraga yang sebaiknya dihindari? Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan ginjal yang lulus dari Universitas Indonesia tersebut menyatakan bahwa beberapa olahraga harus dihindari oleh mereka yang menderita gagal ginjal.
“Olahraga yang melibatkan perut, seperti karate atau judo, yang dapat menekuk perut, harus dihindari,” tegas Maruhum.
Namun, Maruhum menekankan bahwa semua larangan ini dapat dihilangkan ketika pasien yang menjalani transplantasi ginjal dinyatakan stabil.
Dia menyatakan bahwa pasien transplantasi ginjal biasanya dianggap stabil setelah tiga bulan hingga satu tahun setelah transplantasi. Setelah kondisi stabil, pasien dapat berolahraga, termasuk berpartisipasi dalam Olimpiade.
Maruhum juga menekankan pentingnya perawatan rutin bagi pasien yang telah menerima transplantasi ginjal. Hingga enam puluh persen pasien sering mengabaikan hal ini, sayangnya.
Maruhum menekankan pentingnya mendapatkan perawatan medis dan berkonsultasi dengan dokter bagi mereka yang ingin kembali berolahraga seperti sebelumnya, terutama bagi mereka yang sering berolahraga. Penurunan fungsi ginjal yang lebih lanjut dapat terjadi jika pengobatan diabaikan.