Menkeu Menghargai Dukungan OECD dan Pertemuan Bilateral dengan Negara Lain di India, Pusat G20
Menteri Keuangan Sri Mulyani berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan oleh Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) kepada Indonesia selama ini.
Dia menyatakan bahwa hubungan antara Indonesia dan OECD telah berlangsung sejak tahun 2007.
Dalam pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal OECD, Mathias Cormann, pada hari Selasa, Sri Mulyani mengatakan, “Saya ingin mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh OECD kepada Indonesia sebelum memulai rangkaian agenda 3rd Finance Ministers and Central Bank Governor Meeting (FMCBG) G20 di India.”
Selain itu, dia menceritakan sejarah panjang kerja sama erat antara Indonesia dan OECD.
Pada tahun 2007, Indonesia menjadi mitra pertama OECD yang menandatangani Perjanjian Kerangka Kerja sama 2012–2017.
Selain itu, pada September 2013, Indonesia adalah negara pertama yang mendirikan Kantor Regional OECD.
Sri Mulyani menyatakan kegembiraannya atas kesempatan untuk bertemu kembali dengan Mathias setelah pertemuan mereka yang terakhir bulan lalu di Paris, Prancis.
Dia menyatakan bahwa pertemuan ini adalah yang hangat dan produktif sebelum memulai rangkaian agenda yang padat dalam pertemuan G20 di India.
Dalam rangka agenda G20 di India pada 14-18 Juli 2023, Menkeu Sri Mulyani juga melakukan pertemuan bilateral dengan Sekjen OECD dan Menteri Keuangan India, Nirmala Sitharaman, dan Menteri Keuangan Australia, Jim Chalmers.
Indonesia dan India sepakat dalam pertemuan mereka dengan India untuk memperkuat kerja sama bilateral karena hubungan sejarah yang panjang dan hubungan yang ada sejak abad ke-13.
Dalam pertemuan dengan Australia, Sri Mulyani mengucapkan terima kasih kepada Jim Chalmers atas dukungannya terhadap keanggotaan Indonesia dalam Tim Tindakan Keuangan (FATF).