APTIKOM Mendorong Seluruh Mahasiswa Teknologi Informasi di Indonesia untuk Mampu Menciptakan Kecerdasan Buatan (AI)
Ketua Umum Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM). Prof. Dr. Achmad Benny Mutiara, SSi, S.Kom., berusaha memastikan bahwa siswa di jurusan Teknologi Informasi (TI). Dalam Ilmu Komputer dan Teknik Informatika memiliki kemampuan untuk membuat Kecerdasan Buatan (AI).
Dia menyatakan bahwa mahasiswa harus dapat menciptakan produk atau perangkat lunak AI sendiri, bukan hanya menggunakan atau mengoperasikannya.
Benny menambahkan, “Saya mengarahkan seluruh universitas dan perguruan tinggi dengan jurusan TI untuk fokus pada AI.”
Direktif ini tidak mengejutkan mengingat kemajuan teknologi yang pesat, terutama dalam bidang AI. Selain itu, permintaan pasar, baik di dalam negeri maupun di seluruh dunia, untuk tenaga kerja TI yang mampu berpartisipasi dalam dunia AI semakin meningkat.
Menurut Benny, sejak lama, jurusan TI di universitas dan perguruan tinggi telah memasukkan pelajaran tentang kecerdasan buatan sebagai bagian dari program studi mereka. Namun, mengingat kondisi global saat ini, diperlukan perhatian yang lebih khusus dan mendalam terhadap teknologi ini.
Benny berkata, “Ini perlu karena saingan lebih kuat. Karena AI sekarang sangat mempermudah pekerjaan manusia di semua bidang, mulai dari pemanfaatan di dunia kedokteran hingga membantu memerangi korupsi.”
Sebelumnya pada bulan Juli, sebuah perusahaan TI berbasis di Amerika Serikat mengumumkan bahwa perusahaan asing paling sering merekrut pekerjaan di Indonesia dalam berbagai bidang teknologi, termasuk perangkat lunak kecerdasan buatan.
Insinyur perangkat lunak, asisten virtual, tutor, desainer grafis, dan pengembang perangkat lunak adalah lima bidang pekerjaan teratas.
Sebaliknya, perusahaan Indonesia paling sering merekrut insinyur perangkat lunak, manajer teknik, pengembang perangkat lunak, teknisi data, dan insinyur jaminan kualitas dalam teknik industri.