Menurut Laksamana Muda TNI Agus Santoso, Asisten Logistik (Aslog) Kepala Staf Angkatan Laut, industri kapal domestik tidak kalah dengan perusahaan asing.
Pada acara peluncuran Kapal Harbour Tug di Jakarta pada hari Rabu, dia menyatakan, “Dalam negeri memiliki galangan kapal dengan kemampuan yang beragam. Mereka tidak hanya memproduksi Kapal Tug, tetapi juga Kapal Perang Republik Indonesia atau KRI.”
Menurutnya, Markas Besar TNI Angkatan Laut (Mabes TNI AL) telah memanfaatkan kemampuan tersebut untuk memenuhi kebutuhan alat utama sistem senjata (alutsista) dengan menggunakan barang-barang manufaktur lokal.
Agus Santoso mengimbau agar proyek pembangunan alutsista yang sedang berlangsung dengan perusahaan dalam negeri dapat diselesaikan dengan cepat dan sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakati bersama.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada PT Noahtu Shipyard karena telah menyelesaikan pembangunan kapal ketiga jenis Harbour Tug untuk TNI AL, yang diberi nama TD Gunung Rinai. Proyek ini adalah hasil kerja keras dan cerdas PT Noahtu dan Satgas TNI AL, dan kapal tersebut telah berhasil dibangun dan akan ditempatkan di Pelabuhan Batam, dengan operasionalnya berlangsung di Tanjung Uban Koarmada I.
Perwakilan Noahtu Shipyard John Wijanarko menyatakan bahwa perusahaan mereka telah menyelesaikan pembangunan satu unit Kapal Harbour Tug milik TNI AL. Peluncuran kapal ini merupakan tonggak penting dalam pembangunan kapal dan kemandirian maritim Indonesia.
Kapal Harbour Tug panjangnya 30 meter, lebarnya 13 meter, dan tingginya 5,1 meter. Kapal ini dapat bergerak dengan kecepatan hingga dua belas knot dan dapat beroperasi selama lima hari dengan tempat tinggal untuk sepuluh kru. Selain berfungsi sebagai kapal tunda, kapal ini juga berfungsi dalam Search And Rescue (SAR) dengan dilengkapi External Fire Fighting, yang dapat membantu memadamkan api dan menyelamatkan korban kebakaran di laut.
Selain itu, kapal tunda ini memiliki sistem pemindahan minyak dengan kapasitas tangki 3 m3/jam untuk mengurangi pencemaran minyak di laut. Dengan kemampuan seperti Bollard Pull sebesar 35 ton, sudut pandang rumah kemudi 360 derajat, dan sistem propulsi azimuth stem drive, kapal tunda ini dapat manuver secara diam-diam di tempat.