Badan Geologi Melakukan Pembaruan Sistem Pemantauan Gunung Api
Untuk mengurangi dampak erupsi pada masyarakat, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memperbarui 160 sistem pemantauan bencana geologi gunung api.
Dalam konferensi pers “Capaian Sektor ESDM Tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024” yang diadakan di Jakarta pada hari Jumat, Muhammad Wafid, Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, menyatakan bahwa pada tahun 2023, mereka mengembangkan enam pos pengamatan gunung api dan memodernisasi 160 peralatan sistem pemantauan bencana geologi.
Saat ini, Badan Geologi memiliki 74 pos pengamatan gunung api di seluruh Indonesia, termasuk di Gunung Dukono di Maluku Utara, Gunung Marapi di Sumatera Barat, dan Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Wafid menjelaskan bahwa modernisasi sistem pemantauan mencakup peralatan baru seperti sensor kegempaan (seismometer, tiltmeter), sensor deformasi (GPS, tiltmeter), kamera CCTV, kamera IR/thermal, dan peralatan pendukung untuk stasiun pemantauan. Tujuan modernisasi ini adalah untuk meningkatkan basis analisis dan interpretasi, membangun monitoring dengan peralatan yang lebih canggih, sistem informasi data dan analisis yang lebih cepat, dan meningkatkan kemampuan respons yang lebih cepat dan efisien.
Selain itu, Wafid menyatakan bahwa sedang dilakukan survei dan pemasangan peralatan seismik dan deformasi di sekitar puncak gunung api di beberapa lokasi.
Selama tahun 2023, Badan Geologi menambahkan empat peta geologi gunung api, yang berjumlah 116 peta, dua peta kawasan rawan bencana gunung api, dan enam pos pengembangan pengamatan gunung api, yang berjumlah 19 pos.
Selain memperbarui peralatan deteksi erupsi gunung api, Badan Geologi juga memodernisasi teknologi informasinya. Sistem pemantauan erupsi Badan Geologi terhubung langsung dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang memungkinkan sistem pendeteksi dini atau sistem peringatan dini untuk cepat sampai kepada masyarakat.