Badan Pangan Nasional (Bapanas) Memastikan Terpenuhinya Ketersediaan Beras

“Badan Pangan Nasional (Bapanas) Memastikan Ketersediaan Beras Hingga Pemilu 2024 dan Lebaran Idul Fitri 2024″, kata surat kabar tersebut.

Untuk memastikan ketersediaan beras sebagai Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) hingga periode pemilihan 2024 dan Lebaran Idul Fitri 2024, Badan Pangan Nasional (Bapanas) terus berkomitmen.

Penting untuk dicatat bahwa stok Bulog hari ini 1,8 juta ton dan akan masuk lagi dalam total 2 juta ton. Badan Pangan akan melakukan tindakan untuk menambah stok Bulog jika diperlukan. Dalam acara International Day of Awareness of Food Loss & Waste di Jakarta pada hari Jumat, Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyatakan bahwa tidak perlu khawatir.

Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah, Arief menjelaskan bahwa Bapanas bertanggung jawab untuk meningkatkan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) bersama dengan BUMN di sektor pangan seperti Bulog dan ID FOOD.

Sesuai dengan Perpres, pengadaan beras CPP difokuskan pada pembelian produksi dalam negeri, termasuk pembelian dari stok komersial Bulog. Namun, kemungkinan pengadaan beras dari luar negeri juga dipertimbangkan karena kepentingan konsumen dan produsen dalam negeri.

Arief menekankan bahwa penyerapan dalam negeri sangat penting karena ketahanan pangan Indonesia bergantung pada kemandirian dan kedaulatan pangan. Namun, di beberapa lokasi produksi seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Lampung, Sulawesi Selatan, dan NTB, produksi harus ditingkatkan. Semua upaya dilakukan untuk memastikan pasokan makanan yang memadai.

Selain itu, Arief mengatakan bahwa petani saat ini senang karena harga Gabah Kering Panen (GKP) tinggi karena ketersediaan yang terbatas. Namun, penggilingan padi dan pedagang kesulitan membeli gabah yang harganya meningkat.

Akibatnya, Bapanas selalu mengimbau petani untuk mempersiapkan diri untuk masa tanam sehingga mereka siap untuk bercocok tanam dan menyambut panen pertama mereka pada tahun 2024.

Sebelum ini, Mokhamad Suyamto, Direktur Rantai Pasokan Pelayanan Publik Perum Bulog, telah memastikan bahwa pasokan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola Bulog aman hingga panen raya tahun depan. Meskipun harga beras sedikit naik di pasar, Bulog juga menjamin ketersediaan beras dengan harga terjangkau.

Untuk memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) hingga panen raya tahun 2024, Bulog juga bersiap untuk menerima penugasan impor tambahan sebanyak 1 juta ton dari pemerintah. Bulog berkomitmen untuk memastikan cadangan pangan semakin kuat dengan memaksimalkan penyerapan dari dalam negeri dan impor tambahan sesuai dengan kebutuhan untuk menghadapi ancaman cuaca seperti El Niño dan kondisi di dalam negeri.”Badan Pangan Nasional (Bapanas) Memastikan Ketersediaan Beras Hingga Pemilu 2024 dan Lebaran Idul Fitri 2024”, kata surat kabar tersebut.

Untuk memastikan ketersediaan beras sebagai Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) hingga periode pemilihan 2024 dan Lebaran Idul Fitri 2024, Badan Pangan Nasional (Bapanas) terus berkomitmen.

Penting untuk dicatat bahwa stok Bulog hari ini 1,8 juta ton dan akan masuk lagi dalam total 2 juta ton. Badan Pangan akan melakukan tindakan untuk menambah stok Bulog jika diperlukan. Dalam acara International Day of Awareness of Food Loss & Waste di Jakarta pada hari Jumat, Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyatakan bahwa tidak perlu khawatir.

Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah, Arief menjelaskan bahwa Bapanas bertanggung jawab untuk meningkatkan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) bersama dengan BUMN di sektor pangan seperti Bulog dan ID FOOD.

Sesuai dengan Perpres, pengadaan beras CPP difokuskan pada pembelian produksi dalam negeri, termasuk pembelian dari stok komersial Bulog. Namun, kemungkinan pengadaan beras dari luar negeri juga dipertimbangkan karena kepentingan konsumen dan produsen dalam negeri.

Arief menekankan bahwa penyerapan dalam negeri sangat penting karena ketahanan pangan Indonesia bergantung pada kemandirian dan kedaulatan pangan. Namun, di beberapa lokasi produksi seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Lampung, Sulawesi Selatan, dan NTB, produksi harus ditingkatkan. Semua upaya dilakukan untuk memastikan pasokan makanan yang memadai.

Selain itu, Arief mengatakan bahwa petani saat ini senang karena harga Gabah Kering Panen (GKP) tinggi karena ketersediaan yang terbatas. Namun, penggilingan padi dan pedagang kesulitan membeli gabah yang harganya meningkat.

Akibatnya, Bapanas selalu mengimbau petani untuk mempersiapkan diri untuk masa tanam sehingga mereka siap untuk bercocok tanam dan menyambut panen pertama mereka pada tahun 2024.

Sebelum ini, Mokhamad Suyamto, Direktur Rantai Pasokan Pelayanan Publik Perum Bulog, telah memastikan bahwa pasokan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola Bulog aman hingga panen raya tahun depan. Meskipun harga beras sedikit naik di pasar, Bulog juga menjamin ketersediaan beras dengan harga terjangkau.

Selain itu, Bulog bersiap untuk menerima penugasan impor tambahan sebesar 1 juta ton dari pemerintah untuk meningkatkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) hingga panen raya tahun 2024. Dalam menghadapi situasi di dalam negeri dan potensi gangguan cuaca seperti El Nino, Bulog berkomitmen untuk memastikan cadangan pangan semakin kuat dengan memaksimalkan penyerapan dari dalam negeri dan impor tambahan sesuai dengan kebutuhan.