“Bank BPD DIY Siap Dukung Program OVOP dan Manfaatkan Teknologi untuk Pertumbuhan Ekonomi Pedesaan”, kata pernyataan tersebut.
Bank Pembangunan Daerah (Bank BPD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah menyatakan kesiapannya untuk mendukung program One Village One Product (OVOP), yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi pedesaan melalui penggunaan teknologi.
Di Yogyakarta pada hari Kamis, Direktur Utama Bank BPD DIY, Santoso Rohmad, menyatakan, “Dalam DIY terdapat banyak potensi yang dapat dikembangkan. Oleh karena itu, kami berusaha mencapai target yang diinginkan oleh Gubernur DIY, di mana pertumbuhan ekonomi didorong oleh kemajuan ekonomi kawasan pedesaan.”
Selain itu, Bank BPD DIY menyambut baik “ASEAN Rural Culture Expo 2023” yang diselenggarakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) di Tebing Breksi Prambanan, Kabupaten Sleman, pada Rabu (26/7).
Menurutnya, pemasaran akan menjadi lebih efektif melalui pameran potensi unggulan desa-desa di Indonesia ini. Ini adalah strategi untuk mendukung program OVOP dengan memanfaatkan teknologi, khususnya dalam pengembangan pemasaran.
Ia menyatakan bahwa program OVOP memungkinkan pengusaha untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk memperluas pangsa pasar daripada mendirikan toko di pinggir jalan.
Menurutnya, “Bank BPD DIY telah mampu menyediakan layanan transaksi bagi UMKM dan Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) di DIY hingga tingkat kelurahan. Semuanya telah kami siapkan.”
Pada Rabu (26/7) di Tebing Breksi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Kementerian Desa PDTT mengadakan pameran “ASEAN Rural Culture Expo”. Dalam acara yang diselenggarakan dengan kerjasama dengan Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda), terdapat produk desa, usaha kecil dan menengah (UMKM), serta desa wisata dari Indonesia serta perwakilan dari negara-negara ASEAN.
Dalam pembukaan pameran, Abdul Halim Iskandar, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), mengatakan bahwa pameran produk desa dari negara-negara ASEAN dapat meningkatkan kualitas kerjasama, terutama di daerah pedesaan.
Selain itu, dia menyatakan bahwa program ini memiliki dua tujuan utama: mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan sumber daya manusia di daerah pedesaan.
Halim percaya bahwa dengan terjalinnya jaringan yang baik antara negara-negara ASEAN, pencapaian pertumbuhan ekonomi dan sumber daya manusia di wilayah pedesaan ASEAN akan berjalan secara sinergis dan berkelanjutan. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa bagian penting dari keberhasilan tersebut berada di wilayah pedesaan.