Bank Indonesia Menegaskan Pentingnya Bauran Kebijakan dalam Mendorong Pertumbuhan Berkelanjutan
Dalam menghadapi gejolak dan kondisi global yang belum pulih sepenuhnya dari dampak pandemi COVID-19, Bank Indonesia (BI) menekankan pentingnya penggunaan bauran kebijakan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan.
Perry Warjiyo, gubernur BI, mengatakan bahwa kebijakan bank sentral harus mencakup kebijakan suku bunga, makroprudensial, dan stabilitas nilai tukar. Diharapkan bahwa pendekatan yang menggabungkan berbagai komponen ini akan memberikan stabilitas dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan.
Perry Warjiyo menyampaikan pendapatnya di Marakesh, Maroko, selama Pertemuan Tahunan International Monetary Fund dan World Bank (IMF-World Bank). Pertemuan ini melibatkan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari negara-negara anggota G20.
Perry juga berbicara tentang cara Indonesia mengatasi tekanan inflasi yang berasal dari sumber pasokan dan permintaan. Untuk mengatasi masalah ini, otoritas moneter dan fiskal dianggap harus bekerja sama dengan baik.
Selain itu, sangat penting untuk membuka peluang investasi, meningkatkan nilai tambah sumber daya alam melalui hilirisasi, dan mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan memperluas layanan pembayaran lintas batas untuk memperluas akses UMKM ke pasar.
Bank Indonesia berkomitmen untuk mendukung program IMF untuk pengentasan kemiskinan, yang disebut Poverty Reduction and Growth Trust. Program ini bertujuan untuk membantu negara berpenghasilan rendah mencapai stabilitas ekonomi yang dapat mengurangi kemiskinan, dan kontribusi sebesar 26 juta SDR akan diberikan dari bunga hasil penempatan deposito Bank Indonesia di IMF.
Perekonomian dunia saat ini menunjukkan tanda-tanda pemulihan, tetapi itu lambat dan tidak merata. Selama pandemi COVID-19, perang di Ukraina, dan meningkatnya fragmentasi geoekonomi, terdapat tantangan yang muncul.
Para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral diharapkan akan mencapai kesepakatan tentang agenda politik global yang mengutamakan peningkatan kesejahteraan bersama dan ketahanan kolektif dalam menghadapi tantangan global saat ini. Agenda ini akan mencakup mencapai target inflasi, menjaga stabilitas keuangan, meningkatkan kapasitas fiskal, dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan yang inklusif.
Selain itu, IMF menekankan pentingnya kerja sama global untuk memperkuat jaring pengaman keuangan dan untuk memperkuat kapasitas IMF untuk memberikan pembiayaan, surveilans, dan bantuan teknis kepada negara anggota yang membutuhkannya.
Para pembuat kebijakan di pertemuan G20 akan membahas berbagai masalah, seperti ketidaksetaraan pertumbuhan ekonomi, inflasi inti yang tinggi, dan beban utang negara miskin yang semakin meningkat.
Selain itu, negara-negara anggota G20 akan membicarakan masalah aset kripto dan potensi pengaruh mereka terhadap stabilitas ekonomi dan keuangan. Selain itu, fokus akan berada pada upaya kolektif untuk meningkatkan inklusi keuangan dan pembangunan keuangan berkelanjutan.
Dalam menghadapi tantangan ini, negara-negara anggota G20 berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan umum melalui penekanan pada keuangan berkelanjutan, sistem pembayaran lintas batas, dan inklusi keuangan.