Fungsi Pusat BSI UMKM di Aceh, Yogyakarta, dan Surabaya Ditingkatkan oleh Bank Syariah Indonesia (BSI).
Untuk meningkatkan daya saing ekspor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) telah memperkuat fungsi Pusat BSI UMKM di Aceh, Yogyakarta, dan Surabaya.
Centre BSI UMKM membantu pelaku UMKM dari hulu hingga hilir dengan pelatihan, dana, pendampingan, dan jejaring pemasaran.
Ngatari, Direktur Retail Banking BSI, mengatakan bahwa BSI menganggap peningkatan kapasitas dan kapabilitas UMKM sangat penting agar mereka dapat tumbuh, berkembang, dan naik kelas. BSI juga menyiapkan UMKM untuk bersaing di kancah global melalui pelatihan tahapan ekspor.
Pelatihan ekspor mencakup aspek dari hulu ke hilir, dengan pemateri yang khusus menangani layanan perdagangan seperti Konsul Jenderal RI di Frankfurt, Jerman, dan pihak internal BSI, serta praktisi ekspor dan pendamping desa dan lembaga pemerintah.
Inovasi dan teknologi, literasi digital, produktivitas, legalitas atau perizinan, pembiayaan, branding dan pemasaran, penguatan sumber daya manusia, dan pembinaan, pelatihan, dan pendampingan adalah beberapa tantangan yang masih dihadapi oleh UMKM sebelum memasuki pasar global, menurut Ngatari.
Oleh karena itu, untuk mencapai solusi bersama, pendampingan pemangku kepentingan sangat penting.
BSI berharap pelatihan ini akan mendorong UMKM untuk terlibat dalam ekspor dan meningkatkan skala ekonomi mereka, sehingga meningkatkan ekspor nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain pelatihan, BSI juga membantu UMKM dengan pembiayaan, mencapai Rp37 triliun per Mei 2023.
Ngatari menyatakan bahwa BSI terus bekerja untuk mendorong UMKM untuk naik kelas dari segi kapasitas usaha dan kualitas. Bank ini sedang menyiapkan tatanan yang diperlukan agar bank syariah dapat menjadi mitra perbankan yang tepat bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnis mereka.