Bank Syariah Indonesia (BSI) Menjadi Satu-satunya Perwakilan Perbankan Syariah dalam Penilaian FATF
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) adalah satu-satunya bank syariah yang ditunjuk oleh Financial Action Task Force (FATF) sebagai perwakilan dalam proses penilaian evaluasi bersama (MER). Upaya untuk menghentikan pencucian uang, pencegahan pendanaan terorisme, dan pendanaan proliferasi senjata pemusnah massal (APUPPT PPSPM) adalah topik dari penilaian ini.
Menurut Tribuana Tunggadewi, Direktur Compliance & Human Capital BSI, partisipasi BSI dalam penilaian ini secara tidak langsung mendukung keberhasilan Indonesia sebagai anggota tetap FATF. Menurutnya, penilaian ini sangat penting karena mencerminkan komitmen Indonesia untuk memerangi kegiatan keuangan yang dapat merugikan negara seperti pencucian uang, pendanaan terorisme, dan pendanaan ilegal.
BSI telah berkomitmen untuk berpartisipasi secara aktif dalam implementasi APUPPT di sektor perbankan. Saat ini, BSI memiliki standar operasional prosedur (SOP) yang ketat untuk mengidentifikasi transaksi yang mencurigakan terkait dengan APUPPT. Ini dilakukan untuk menjaga kerahasiaan nasabah dan memastikan bahwa dana yang disimpan di bank aman dan bersih. Ini adalah bagian dari komitmen perseroan terhadap kredibilitas dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik.
Selain itu, BSI sepenuhnya mendukung Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam menghentikan pencucian uang, pendanaan terorisme, dan aktivitas lain yang dapat merugikan negara. Ini menunjukkan peran aktif BSI dalam mendukung upaya pemerintah untuk menjaga keamanan dan integritas sistem keuangan Indonesia.
FATF adalah organisasi internasional yang bertugas mencegah pencucian uang, pendanaan terorisme, dan proliferasi senjata pemusnah massal di seluruh dunia. Keanggotaan Indonesia pada FATF meningkatkan kredibilitas perekonomian negara dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan Indonesia. Dengan meningkatkan investasi dalam dan luar negeri, ini diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang cepat.
Selain itu, keanggotaan Indonesia sebagai anggota penuh FATF diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam menentukan kebijakan strategis global terkait APUPPT, sehingga semakin memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang berintegritas dan mampu berkontribusi aktif dalam tindakan global terkait masalah keuangan dan keamanan.