Di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Badan Pangan Nasional (Bapanas) memberikan bantuan pangan kepada keluarga yang termasuk dalam kategori keluarga risiko stunting (KRS) melalui program bantuan pangan yang terdiri dari satu kilogram daging unggas dan sepuluh butir telur.
“Kami berharap bantuan pangan ini dapat meningkatkan gizi dan membantu mencegah stunting atau kekerdilan pada anak-anak balita akibat gagal tumbuh,” kata Tuti Nurasiah, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak serta Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Kabupaten Lebak. PT Pos Indonesia dan PT Berdikari menyediakan telur dan daging unggas untuk distribusi ini.
13.876 kepala keluarga dari kategori KRS menerima bantuan ini. Namun, berdasarkan data terbaru tahun 2022, jumlah total keluarga KRS di Kabupaten Lebak mencapai 75.327 keluarga, dari 226.633 keluarga sebelumnya. Akibatnya, diharapkan bahwa keluarga yang belum menerima bantuan pangan akan dapat menerimanya secara bertahap.
Selama ini, bantuan pangan telah didistribusikan dengan baik dan tepat sasaran, kata Tutu Nurasiah. PT Pos Indonesia bertugas mengirimkan bantuan pangan ke kantor desa atau kelurahan tempat penerimanya. Penyaluran ini juga diawasi oleh lembaga terkait seperti Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan Hewan, dan DP3AKKB setempat.
Pemerintah daerah terus berusaha mengoptimalkan upaya pencegahan dengan membangun sarana air bersih, sanitasi, dan memperbaiki rumah yang tidak layak huni. Selain itu, pemerintah juga memberikan bantuan sosial dan berbagai makanan sehat, serta membentuk program bapak asuh di tingkat kabupaten dan kecamatan.
Menurut Tutu Nurasiah, Presiden Joko Widodo berharap kasus stunting di Kabupaten Lebak akan turun 14 persen pada tahun 2024. Diharapkan dapat meningkatkan status gizi anak-anak di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, beberapa KRS menyambut baik adanya bantuan pangan dari pemerintah.
“Kami berharap bantuan pangan ini dapat membebaskan keluarga dari stunting dan memberikan dampak positif,” kata Yayah (30), warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.