Bappenas Sarankan Prioritaskan Makan Bergizi Gratis untuk Anak PAUD
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah merekomendasikan agar program makan bergizi gratis diprioritaskan untuk anak usia Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan prasekolah. Menurut Bappenas, periode PAUD merupakan masa kritis untuk tumbuh kembang anak, dan perhatian khusus pada fase ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang.
Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Bappenas, Amich Alhumami, menjelaskan dalam program Squawk Box CNBC Indonesia, bahwa prioritas untuk program makan bergizi gratis sebaiknya dimulai dari anak usia 4 hingga 6 tahun yang berada di tahap PAUD dan prasekolah. “Kami sangat menimbang dan merekomendasikan agar program ini dimulai dari usia pendidikan anak dini atau kelompok umur prasekolah,” kata Amich pada Jumat (26/7/2024).
Fokus pada Fase Emas Tumbuh Kembang Anak
Menurut Amich, pemberian makan bergizi di masa prasekolah adalah langkah penting untuk mempersiapkan anak memasuki jenjang pendidikan formal. Nutrisi yang baik pada fase ini berpotensi memudahkan transisi anak ke jenjang pendidikan selanjutnya, seperti sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA). “PAUD dan pendidikan dasar adalah periode yang sangat penting untuk menyiapkan anak. Gizi yang cukup akan meningkatkan kecerdasan kognitif dan kecakapan intelektual mereka,” ujarnya.
Integrasi dengan Kebutuhan Ibu Hamil
Amich juga menyoroti pentingnya mengintegrasikan program makan bergizi untuk anak dengan program gizi untuk ibu hamil. Kecukupan gizi selama masa kehamilan sama pentingnya dengan kecukupan gizi pada masa PAUD. “Periode ini adalah masa emas untuk tumbuh kembang anak, dan pemenuhan gizi sejak dalam kandungan sangat mempengaruhi perkembangan anak di masa depan,” tambahnya.
Rencana Pelaksanaan Program
Program makan bergizi gratis adalah salah satu program unggulan dari pasangan Prabowo-Gibran yang telah disampaikan selama masa kampanye. Program ini direncanakan akan dilaksanakan secara bertahap dengan target akhir mencakup seluruh siswa, termasuk ibu hamil di seluruh Indonesia. Pada tahun 2025, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 71 triliun untuk mendukung pelaksanaan program ini.
Saat ini, tim sinkronisasi Prabowo-Gibran sedang melaksanakan uji coba di sejumlah wilayah untuk menentukan besaran anggaran yang dibutuhkan per anak dalam pelaksanaan program ini. Dengan fokus pada anak usia dini dan prasekolah, serta integrasi dengan kebutuhan gizi ibu hamil, diharapkan program ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi tumbuh kembang anak-anak Indonesia.