Bappenas : Tantangan Mendesak dalam Menutup Kesenjangan Biaya SDGs
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menyatakan bahwa menutup kesenjangan biaya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) global menjadi tantangan yang mendesak bagi seluruh negara.
Dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu, Monoarfa mengungkapkan, “Enam tahun menuju garis finis TPB/SDGs, kita belum mendekati komitmen apa pun. Dengan kesenjangan pembiayaan TPB/SDGs global mencapai 4 triliun dolar Amerika Serikat (AS) per tahun, dan pembiayaan iklim dan komitmen Official Development Assistance tetap belum terpenuhi, maka menutup kesenjangan pembiayaan tentu menjadi salah satu tantangan mendesak bagi kita semua.”
Pada sesi General Debate, Indonesia memaparkan beberapa solusi konkret untuk mengatasi kesenjangan pembiayaan pembangunan berkelanjutan. Salah satunya adalah meningkatkan implementasi mekanisme dan instrumen pembiayaan di semua tingkatan.
Monoarfa juga menyampaikan pentingnya mereformasi arsitektur finansial internasional untuk mencapai tujuan pembangunan global. Ini mencakup kolaborasi erat antara pembuat kebijakan PBB dan institusi keuangan internasional, peningkatan kapasitas pemberian pinjaman dan pembiayaan yang bersifat concessional, serta peningkatan representasi negara berkembang.
Indonesia juga mencontohkan sejumlah praktik baik sistem pembiayaan inovatif, seperti penerbitan Surat Obligasi Biru Pemerintah (Obligasi TPB/SDGs pertama di Asia) dan Sukuk Hijau.
Monoarfa menegaskan bahwa Global Blended Finance Alliance (GBFA) merupakan aliansi untuk mendorong solusi mengatasi isu keterbatasan pembiayaan pembangunan berkelanjutan melalui pembiayaan campuran. Dia mengundang negara-negara anggota untuk bergabung dengan GBFA dan menekankan pentingnya kolaborasi untuk mengatasi tantangan bersama.
FfD Forum bertujuan meninjau implementasi komitmen Addis Ababa Action Agenda, pembiayaan TPB/SDGs, serta Paris Agreement. Hal ini dilakukan untuk mencapai ekonomi yang lebih makmur dan berkelanjutan.