Bareskrim Mengungkap Keberadaan Narkoba dalam Cairan ‘Happy Water’ dan Keripik Pisang
Bareskrim Polri Mengungkap Peredaran Narkotika dan Obat-obatan Terlarang dalam Cairan ‘Water Happy’ dan Keripik Singkong di Bantul, Yogyakarta.
“Pada Kamis (2/11), Bareskrim Polri bersama Polda DIY berhasil mengungkap peredaran gelap narkotika dengan modus baru, yaitu penjualan cairan ‘Water Happy’ dan keripik pisang yang mengandung narkotika,” ungkap Kabareskrim Polri, Komjen Pol. Wahyu Widada dalam konferensi pers di Bantul, DIY, pada Jumat.
Widada menunjukkan modus operandi baru dalam distribusi narkoba, yang sekarang masuk ke barang-barang sehari-hari masyarakat, seperti cairan “Water Happy” dan keripik pisang. Dia mencatat bahwa metode ini tidak hanya mengubah proses pembuatan dan penjualan obat, tetapi juga memanfaatkan teknologi untuk menjual obat secara online.
Kasus ini bermula dengan pengungkapan di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, setelah polisi melakukan operasi siber dan pengawasan di internet, yang menemukan penjualan narkoba dalam bentuk “Water Happy” dan keripik pisang dengan harga yang mencurigakan. Polisi kemudian mengawasi akun media sosial yang menjual produk tersebut.
Sebuah penyelidikan yang dilakukan oleh Direktorat Narkoba selama sebulan berhasil mengidentifikasi dan menangkap pengiriman barang di Cimanggis, Depok, yang menghasilkan keripik pisang dan “Water Happy” sebagai bukti.
Selanjutnya, pihak berwenang bekerja sama dengan Polda DIY untuk mengembangkan hasil penyelidikan di beberapa tempat kejadian perkara lainnya di Kaliangking, Magelang, Jawa Tengah, Potorono Bantul, dan Banguntapan Bantul, DIY.
8 orang ditangkap sebagai hasil dari operasi ini, termasuk pemilik akun media sosial, pemegang rekening, produsen, pengambil hasil produksi, dan koordinator peredaran narkoba.
