BKKBN : Kontak Seksual Sehat di Usia 20 Tahun ke Atas Mencegah Kanker Serviks
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, menekankan bahwa untuk mencegah kanker serviks, laki-laki dan perempuan harus menjaga kontak seksual yang sehat setelah usia 20 tahun.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Hasto pada acara siniar “Dialog Ringan Ngobrol Santai (Diagnosa)” yang diselenggarakan oleh BKKBN dan Krisdayanti, anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, di Jakarta pada hari Senin.
“Kontak seksual yang sehat bagi perempuan harus dilakukan pada usia 20 tahun ke atas, karena risiko kanker serviks dapat muncul jika kontak seksual dilakukan sebelum usia tersebut,” kata Hasto.
Selain itu, Hasto menyatakan keprihatinannya terhadap situasi di Indonesia, di mana jumlah remaja yang melakukan hubungan seksual di bawah usia dua puluh tahun terus meningkat.
Dia menyatakan, “Mirisnya, ada yang sudah melakukan kontak seksual pada usia 14-15 tahun. Bahkan, sebagian besar permintaan dispensasi untuk menikah disebabkan karena kehamilan yang tidak direncanakan, padahal telah diingatkan bahwa tidak menikah di usia muda sangat penting untuk mencegah kanker serviks.”
Ia menjelaskan bahwa kanker serviks menempati peringkat kedua tertinggi di Indonesia setelah kanker payudara, dan salah satu penyebabnya adalah kurangnya pemeriksaan papsmear rutin atau deteksi dini kanker serviks.
Halasto menjelaskan bahwa vaksin pencegahan kanker serviks saat ini tersedia untuk diberikan kepada remaja perempuan pada usia dini untuk mengurangi risiko terkena kanker serviks di kemudian hari.
Menurutnya, vaksin hanya perlu disuntik dua kali dan biasanya membutuhkan tiga kali suntikan. Perempuan berusia 10 tahun ke atas dapat menerimanya untuk perlindungan jangka panjang.
Dia juga menyebutkan bahwa Human Papillomavirus (HPV), virus yang menyerang kelamin dan mulut rahim, dapat menyebabkan kanker serviks, yang dapat dicegah dengan divaksinasi.
Krisdayanti juga menceritakan pengalamannya mendorong anak perempuannya untuk divaksinasi untuk mencegah kanker serviks.
Dia mengatakan, “Saya mendorong anak perempuan saya untuk tidak takut melakukan vaksinasi kanker serviks, dan sekarang dia sudah melakukannya.”
Menurutnya, ini adalah bagian dari pendidikan untuk mengajarkan anak-anak konsep reproduksi yang sehat.
Krisdayanti juga berterima kasih kepada para ibu muda yang telah menjadi pelopor dalam mendukung ASI eksklusif dan mendorong perempuan untuk pergi ke dokter secara teratur.
Saya menghargai para ibu muda yang bangga menjadi duta ASI eksklusif, yang dengan teliti membawa buku imunisasi anak dan rajin melakukan pemeriksaan ke dokter meskipun memiliki banyak tanggung jawab lainnya.