“Peran Strategis Remaja dalam Pembangunan Negara Menurut BKKBN”, menurut situs web BKKBN.
Sebagaimana dinyatakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), peran strategis yang dimainkan oleh remaja sangat penting karena berhubungan dengan masa depan negara.
Menurut Nopian Andusti, Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga BKKBN, kegagalan pembangunan remaja akan mengancam tidak hanya kegagalan pembangunan, tetapi juga kualitas generasi berikutnya.
Peraturan BKKBN Nomor 12 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Tahun 2021–2024 menetapkan bahwa sasaran upaya pencegahan stunting adalah remaja dan pasangan muda.
BKKBN melihat remaja dari dua sudut pandang. Pertama, mereka adalah calon usia produktif yang akan menjadi pelaku atau aktor pembangunan. Oleh karena itu, remaja harus dipersiapkan untuk menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
Kedua, remaja adalah pasangan yang akan membentuk keluarga dan orang tua. Untuk itu, remaja harus dilatih dan diberikan penguatan kapasitas agar mereka siap dan siap untuk hidup bersama keluarga.
Menurut Nopian, kesiapan berkeluarga sangat penting karena merupakan kunci dalam membangun ketahanan keluarga; keluarga yang baik juga akan mampu melahirkan generasi yang baik juga.
Untuk mencapai tujuan ini, BKKBN telah menyelenggarakan Program Duta Generasi Berencana (GenRe) selama lima tahun. Program ini dianggap penting dan strategis, terutama dalam hal percepatan penurunan stunting.
Per 20 Juli 2023, 314 pasang Duta GenRe Desa/Kelurahan baru dibentuk di Provinsi Maluku dari target 1.234 pasang, mencapai 25,45 persen. Nopian berterima kasih kepada pemerintah provinsi karena telah mengukuhkan 210 pasang duta GenRe Desa/Kelurahan, menunjukkan komitmen kuat pemerintah untuk menyelesaikan pembentukan Duta GenRe di tingkat desa/kelurahan.
Duta GenRe Desa/Kelurahan diharapkan dapat menjadi contoh teladan bagi teman sebayanya dengan memberikan informasi dan edukasi kepada remaja setempat tentang cara menghindari pernikahan dini, seks pranikah, penyalahgunaan narkotika, dan terorisme.