BKPSDM Membatalkan Kelulusan 7 Pegawai Honorer yang Menggunakan Data Palsu dalam Tes PPPK
Menurut Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) 7 pegawai honorer melakukan Data Palsu saat mengikuti ujian Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Pada hari Selasa, Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi BKPSDM Empat Lawang, Yulian Septa, menyatakan, “Ketujuh pegawai honorer yang terlibat dalam pemalsuan data ini dipastikan tidak lulus. Meskipun hasil tes mungkin menunjukkan kelulusan, kami akan membatalkan hasil tersebut demi keadilan bagi pegawai honorer lainnya.”
Yulian menyatakan bahwa di Puskesmas Nanjungan, Kabupaten Empat Lawang, ada ketujuh pegawai honorer yang melakukan pemalsuan data untuk tes PPPK. Kepala puskesmas yang terlibat juga akan ditegur oleh BKPSDM dan akan ditindaklanjuti oleh Inspektorat dengan sanksi yang sesuai.
Menurutnya, ke-7 pegawai honorer ini belum genap bekerja selama dua tahun, tetapi mereka menerima surat pengalaman kerja selama dua tahun untuk memenuhi syarat tes PPPK di Kabupaten Empat Lawang.
Yulian menambahkan bahwa selama pemeriksaan, ditemukan bahwa beberapa dari ketujuh pegawai honorer baru bekerja selama enam bulan, sementara yang lainnya satu tahun. Namun, kepala puskesmas telah memberikan surat pengalaman kerja dua tahun kepada masing-masing dari mereka.
Menurutnya, meskipun kepala puskesmas mengakui melakukan kesalahan tersebut, itu tidak dapat dibenarkan karena pelanggaran Permenpan 14 Tahun 2023.
Yulian menambahkan bahwa, karena pelapor adalah pegawai honorer yang bekerja di kantor yang sama dengan mereka, pihaknya akan mengunjungi puskesmas pada hari Senin untuk mengklarifikasi dan meredakan masalah.
Keputusan BKPSDM untuk menonaktifkan 7 pegawai honorer yang terbukti menggunakan data palsu dalam tes PPPK menegaskan komitmen dalam menjaga integritas dan keadilan dalam rekrutmen pegawai, serta menjadi peringatan bagi semua pihak untuk mematuhi aturan yang berlaku dalam dunia kepegawaian.”
.){kind=link}