BMKG Himbau Petani Persiapkan Embung Menghadapi Musim Kemarau di Bawah Normal
Bandung, Penjuru – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan himbauan kepada para petani untuk mempersiapkan embung atau waduk guna menghadapi musim kemarau yang diprediksi akan berlangsung di bawah normal mulai awal April 2024.
Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG, menyampaikan hasil analisis awal iklim yang menunjukkan bahwa musim kemarau dipengaruhi oleh interaksi antara El-Nino dan angin Monsun Asia yang berubah menjadi angin timuran Monsun Australia.
Proses ini diperkirakan akan dimulai pada awal April mendatang di beberapa wilayah Indonesia timur dan Pesisir Utara Pulau Jawa (Banten, DKI Jakarta), kemudian merambah ke Pulau Jawa dan seluruh daerah Indonesia pada bulan September.
“Juli-Agustus diprediksi menjadi puncak dari musim kemarau di bawah normal, karena akan mendekati puncak, mulai lah persiapkan embung pertanian tetap basah saat ini,” kata Dwikorita.
Menyadari bahwa kemarau di bawah normal cenderung lebih kering dari biasanya, Dwikorita mengingatkan pentingnya persiapan ini. Ia menyebutkan bahwa puncak kemarau tahun ini diperkirakan akan melanda 31-45 persen daerah di Indonesia, termasuk sebagian daerah di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Riau, Kepulauan Bangka Belitung, dan Jawa Timur.
Daerah lain yang berpotensi terkena dampak adalah Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua Selatan.
“Jadi, dari diterbitkannya prakiraan ini, mulai perhatikan pola tanam supaya kita tidak berujung pada kegagalan panen,” ujarnya.
Hasil analisis iklim BMKG ini juga disampaikan sebagai rekomendasi kepada pemerintah, lembaga/kementerian tingkat pusat-daerah untuk dapat mengambil kebijakan strategis sejak dini, perlindungan terhadap hasil panen, kesehatan masyarakat, termasuk ancaman bencana ekologis kebakaran hutan dan lahan.