Kepala BNPB, Abdul Muhari, melaporkan penanganan kebakaran hutan dan lahan di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, terutama di Kecamatan Pedamaran, Pampangan, dan Pangkalan Lampam, pada 17 September. Meskipun kendala akses menghambat tim pemadam darat, gempuran bom air dari satuan tugas udara dengan dukungan helikopter BNPB berhasil mengendalikan api. Tim pemantauan udara BPBD Provinsi Sumatera Selatan mengungkapkan bahwa kebakaran melibatkan hutan, semak belukar, dan perkebunan produksi.
Di tempat lain, titik api juga terlihat di pinggir jalan tol kilometer 347 Palembang Kayu Agung. Tim gabungan satgas darat dari BPBD Kabupaten OKI, Manggala Agni, dan Polres OKI segera menangani situasi ini untuk menghentikan penyebaran api dan mengatur lalu lintas. Upaya pemadaman karhutla oleh tim gabungan satgas darat di tengah hutan dan semak lahan memiliki tantangan, termasuk keterbatasan sumber air akibat musim kemarau.
Menurut laporan BPBD Kabupaten OKI, pada 17 September pukul 20.07 WIB, api di lahan seluas 0,5 hektar di Kecamatan Pangkalan Lampam masih belum sepenuhnya padam, tetapi sudah dapat dikendalikan. Terdapat 46 titik hotspot yang berhasil diidentifikasi. Tim gabungan satgas darat dan udara akan terus memantau serta berusaha memadamkan dan mendinginkan kebakaran. Status siaga karhutla dinaikkan menjadi darurat, dan semua pihak, termasuk swasta, diminta untuk mendukung upaya penanganan karhutla hingga api benar-benar terkendali.