BNPB : Pengaruh El Nino Tidak Mengurangi Frekuensi Hujan
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kondisi El Niño tidak akan mengurangi Frekuensi Hujan saat Indonesia memasuki musim penghujan pada November 2023. Ini tersampaikan dalam Briefing di Jakarta pada hari Senin oleh Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB. Menurutnya, fenomena El Nino Perkiraan akan berlangsung hingga Maret-April 2024.
Abdul Muhari menekankan bahwa Indonesia sudah memasuki fase peralihan di mana intensitas hujan perkiraan akan meningkat. Meskipun pengaruh El Nino tidak mengurangi hujan. Dia menjelaskan bahwa meskipun pengaruh El Nino tidak mengurangi hujan, selama fase ketika hujan tidak turun, cuaca akan lebih kering daripada rata-rata.
Meskipun sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan pada bulan November. BNPB terus memantau perkembangan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di 6 provinsi prioritas : Sumatera Selatan, Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
Abdul mengapresiasi upaya pencegahan karhutla. Yang terbukti dengan fakta bahwa Presiden tidak perlu mengunjungi wilayah yang terkena dampak karhutla hingga musim kemarau berakhir. Dia menekankan bahwa temuan ini adalah hasil dari kerja sama antara lembaga, kementerian, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah.
Untuk mencegah dan mempersiapkan diri menghadapi bencana alam selama musim hujan. BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir dan hujan yang intens di beberapa wilayah seperti Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Maluku Utara.
Dalam menghadapi tantangan musim hujan dan fenomena El Nino. BNPB tetap mengajak masyarakat untuk selalu waspada dan bersiap menghadapi potensi bencana alam. Sambil terus memantau perkembangan kondisi cuaca dan karhutla guna menjaga keamanan dan kesejahteraan bersama.