“BNPT RI Ajak Mitra Deradikalisasi di Surakarta untuk Perkuat Komitmen Menuju Hari Anak Nasional 2023”, kata rilis tersebut.
Para mitra deradikalisasi atau mantan narapidana terorisme di Surakarta disarankan oleh BNPT RI untuk meningkatkan komitmen mereka demi keberhasilan program deradikalisasi.
Kolonel Pas Sujatmiko, Kasubdit Bina Masyarakat Direktorat Deradikalisasi BNPT RI, mengatakan bahwa Surakarta berfungsi sebagai barometer untuk program deradikalisasi di Indonesia. 38 mitra deradikalisasi dari Surakarta, Sukoharjo, Boyolali, Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri telah kembali ke masyarakat. Mereka adalah mantan tahanan terorisme.
Dalam upaya mencegah terorisme, BNPT meminta negara, BNPT, Polri, dan pemerintah daerah bekerja sama dengan mitra deradikalisasi. Diharapkan mitra deradikalisasi melakukan hal yang sama untuk mencapai tujuan bersama Yayasan Gema Salam.
BNPT berterima kasih kepada Yayasan Gema Salam atas peran yang dimainkannya dari 2018 hingga 2023 dan berharap yayasan ini menjadi model bagi organisasi mitra deradikalisasi lainnya di Indonesia.
Sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Gema Salam, FX Hadi Rudyatmo, mantan Walikota Surakarta, berbicara tentang sejarah pendirian yayasan dan menyebutkan tugas fungsi tiga organ inti yang sudah diatur dalam undang-undang.
Menurut Muhammad Jamaluddin, Ketua Umum Yayasan Gema Salam, setelah rekonsiliasi dan restrukturisasi selesai pada 31 Mei 2023, yayasan akan memiliki kepengurusan baru.
Dengan disaksikan oleh perwakilan dari aparat wilayah dan pemerintah daerah setempat, rapat pleno dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara Serah Terima Kepengurusan Baru Periode 2023–2028.
Jamaluddin berharap agar Yayasan Gema Salam terus didukung untuk menjadi tempat amal jariah dan berkembang.