BP2MI Mengajak PMI untuk Berkontribusi dalam Komunitas di Negara Penempatan
Pekerja Migran Indonesia (PMI) diminta oleh Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk membantu orang lain dan membangun komunitas di negara penempatan asal mereka.
Dalam wawancara dengan media di Jakarta pada Jumat, Agustinus Gatot Hermawan, Deputi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI, menekankan hal ini kepada PMI. Ia menceritakan kisah Riyanto, seorang PMI yang baru-baru ini mendapatkan penghargaan atas keselamatan seorang warga Korea Selatan.
Menurutnya, “Kami berharap peristiwa ini dapat menjadi pemicu bagi PMI lainnya untuk bersatu seperti saudara Riyanto, menunjukkan bahwa peduli terhadap sesama adalah suatu keharusan.”
Pada 24 Januari 2024, Pos Penjaga Pantai Ulsan memberikan penghargaan kepada Riyanto, seorang Anak Buah Kapal (ABK) ikan di Ulsan, Korea Selatan, atas tindakan heroik yang dia lakukan untuk menyelamatkan seorang wanita yang terjatuh di laut dekat Pelabuhan Bangeojin.
Untuk menjaga wanita yang diduga mabuk itu aman, pria itu melompat ke perairan dingin. Pada 18 Januari 2024, penjaga pantai setempat akhirnya menyelamatkan wanita itu. Menunjukkan keteguhan dan semangat kemanusiaan PMI, aksi tersebut dilakukan pada suhu 6,6–14,8 derajat Celsius.
Agustinus mengatakan, “Tidak heran banyak PMI kita di luar negeri selalu mendapatkan kesan positif dari perusahaan atau majikan.” Dia juga mengatakan bahwa prestasi seperti ini tidak hanya mendatangkan kehormatan bagi PMI, tetapi juga menunjukkan semangat untuk membantu orang lain.
Setelah BP2MI memberikan penghargaan kepada Riyanto, mereka juga membantu PMI, terutama setelah masa tugas mereka berakhir, untuk memastikan bahwa mereka tetap produktif. Pada tahun 2021, ada 33.000 PMI di Korea Selatan, termasuk 5.950 ABK, menurut data Kementerian Luar Negeri.