BPD Mengembangkan Skema Pembiayaan UMKM dengan Suku Bunga yang Terjangkau
BPD Bali Perluas Skema Pembiayaan UMKM dengan Suku Bunga Mulai dari 3 Persen per Tahun.
Dalam kapasitasnya sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali mengumumkan bahwa mereka akan memperluas skema pembiayaan mereka untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan menawarkan suku bunga rendah yang dimulai dari 3% per tahun untuk kategori super mikro.
Dalam konferensi pers yang berada di Denpasar, Bali, pada hari Rabu, Ida Bagus Gede Ary Wijaya Guntur, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan BPD Bali, menyatakan bahwa tujuan dari inisiatif ini adalah untuk mempercepat akses keuangan bagi UMKM.
BPD Bali, bank milik oleh pemerintah daerah Bali, menawarkan berbagai jenis pembiayaan, mulai dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) konvensional hingga KUR yang sesuai khusus untuk kebutuhan usaha kecil dan menengah (UMKM). Kategori KUR ini mencakup KUR super mikro, mikro, dan kecil, serta kredit modal kerja, investasi, dan kredit untuk debitur KUR kecil yang tidak memenuhi syarat lagi namun memiliki prospek sebagai debitur kredit komersial dengan plafon KUR yang sesuai dengan kemampuan pembayaran
Hingga kuartal ketiga 2023, realisasi kredit KUR super mikro, mikro, dan kecil. Mencapai Rp1,46 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 45.659 orang, dengan tingkat kredit bermasalah rendah sebesar 0,49 persen.
Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 1 tahun 2023 menetapkan suku bunga terendah untuk KUR super mikro adalah tiga persen. Realisasi KUR Kusuma telah mencapai Rp181,6 miliar dari pertengahan tahun 2023 hingga 9 November.
Pada bulan September 2023, total kredit yang memberi mencapai Rp20,8 triliun. Naik dari pada dengan periode yang sama pada tahun 2022, yang mencapai Rp20,8 triliun. Aset juga meningkat menjadi Rp34,4 triliun pada bulan September 2023, dari Rp31 triliun pada bulan September 2022. Laba yang terhasilkan juga meningkat menjadi Rp643,8 miliar, naik dari pada dengan bulan September 2022, yang mencapai Rp542,4 miliar.
BPD Bali menggunakan digitalisasi untuk meningkatkan penyerapan pembiayaan di sektor UMKM. Khususnya, mereka menggunakan sistem DIGI loan, yang memungkinkan analisis kredit nasabah yang lebih baik dan dapat terlakukan di mana saja.