BPIP : Kunjungan Megawati ke Vatikan Merupakan Aspek Diplomasi Pancasila
Menurut Aris Heru Utomo, Direktur Pengkajian Materi Pembinaan Ideologi Pancasila dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), bagian penting dari diplomasi berbasis Pancasila adalah kunjungan Presiden kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, ke Vatikan untuk bertemu dengan Paus Fransiskus.
Aris mengatakan bahwa kunjungan Megawati, yang juga Ketua Dewan Pengarah BPIP, menunjukkan komitmen Indonesia untuk mempromosikan dan mendorong aktualisasi nilai-nilai Pancasila untuk mencapai keharmonisan melalui dialog lintas iman dan budaya.
Di Jakarta pada hari Rabu, Aris menyatakan bahwa kunjungan Megawati dapat dianggap sebagai upaya diplomasi Pancasila, di mana Indonesia berusaha memperkenalkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila yang mengandung dimensi universal di forum internasional.
Sejak beberapa waktu yang lalu, Indonesia telah mengadopsi Diplomasi Pancasila sebagai suatu komitmen. Di antara ciri khas kebijakan luar negeri Indonesia adalah upaya pemerintah untuk mendorong diskusi lintas agama dan budaya di berbagai tingkatan.
Dia menjelaskan, “Pemerintah Indonesia telah aktif dalam diplomasi yang mengelola keragaman dan mempromosikan toleransi sejak awal tahun 2000-an, saat Ibu Megawati menjabat sebagai Presiden ke-5 RI pada periode 2001–2004.”
Aris memberikan contoh bahwa ketika peristiwa 11 September 2001 terjadi di Amerika Serikat, Barat melihat negara-negara Muslim dengan cara yang negatif, sedangkan Indonesia dianggap sebagai negara moderat dan dapat diterima. Sejak tahun 2004, perspektif positif ini telah menjadi dasar bagi Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Agama untuk mengadakan diskusi lintas agama dan budaya.
Aris menyatakan bahwa inisiatif diplomasi ini terus berlanjut setiap tahunnya. Indonesia telah membawa agenda ini ke tingkat internasional melalui kerja sama bilateral regional dan global.
Pada Senin pagi (18 Desember) waktu setempat, Megawati mengadakan pertemuan dengan Paus Fransiskus, kepala negara Vatikan dan pemimpin tertinggi Gereja Katolik, selama kunjungannya ke Vatikan.
Ketua DPR RI, Puan Maharani, dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasona Laoly, mendampingi Megawati dalam kunjungan tersebut sebagai anggota dewan juri Zayed Award for Human Fraternity 2024.
Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar, Ahmad Al-Tayeb, menandatangani dokumen tentang persaudaraan kemanusiaan. Penghargaan Zayed Award for Human Fraternity sendiri diberikan sejak 2019.