BPJS Kesehatan : Digitalisasi Layanan sebagai Contoh Jaminan Sosial Global
Bandung, Penjuru – Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, menyatakan bahwa ekosistem digital yang diterapkan dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan telah menjadi salah satu contoh praktik terbaik dalam pengelolaan jaminan sosial di seluruh dunia.
“BPJS Kesehatan akan membagikan pengalaman kami dalam menerapkan teknologi informasi untuk jaminan kesehatan di Indonesia. Sejak Program JKN diterapkan, kami telah berkomitmen untuk terus berinovasi dan mengembangkan solusi-solusi terbaru untuk memberikan pelayanan yang lebih mudah, cepat, dan setara kepada peserta JKN, yang sangat bergantung pada peran teknologi informasi,” ungkap Ali Ghufron Mukti dalam acara The 17th ISSA International Conference on Information and Communication Technology in Social Security (ICT 2024) di Nusa Dua, Bali, pada hari Rabu.
Ghufron menjelaskan bahwa dalam satu dekade pelaksanaan Program JKN, jumlah peserta hingga 1 Maret 2024 telah mencapai 268,7 juta orang atau sekitar 96,08 persen dari total penduduk Indonesia.
“Ini menjadikan Program JKN sebagai salah satu program jaminan kesehatan sosial terbesar di dunia yang dikelola secara tunggal dengan skema iuran,” jelasnya.
Meskipun BPJS Kesehatan hanya memiliki jumlah pegawai yang sangat terbatas, sekitar 9,4 ribu orang, satu pegawai BPJS Kesehatan harus melayani sekitar 28.500 peserta.
“Kondisi ini mendorong ide implementasi transformasi kualitas layanan. Oleh karena itu, dukungan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sangat diperlukan sebagai penyemangat, penggerak, dan akselerator untuk meningkatkan efektivitas program dan kualitas layanan,” jelas Ghufron.
Selain itu, mengingat besarnya cakupan JKN dan tingginya jumlah transaksi, Ghufron menekankan pentingnya kecepatan dan ketepatan dalam mendukung program tersebut. Oleh karena itu, pemanfaatan TIK dan transformasi digital menjadi kebutuhan yang tak terhindarkan.
Ghufron juga menambahkan bahwa dengan cakupan pelayanan yang luas dan banyaknya pihak atau pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan Program JKN, BPJS Kesehatan telah membangun sistem yang terintegrasi dengan berbagai pemangku kepentingan terkait.
Kegiatan ICT 2024, yang berlangsung selama tiga hari pada 6-8 Maret 2024 di Nusa Dua, Bali, dihadiri oleh lebih dari 300 peserta dari 71 negara.
International Social Security Association (ISSA) merupakan organisasi internasional terkemuka yang beranggotakan institusi-institusi jaminan sosial, departemen/lembaga, pemerintah, dan institusi lain yang mengelola/menyelenggarakan satu atau beberapa bidang jaminan sosial.
ISSA didirikan pada tahun 1927 di bawah naungan International Labor Organization (ILO). Saat ini, ISSA memiliki sekitar 350 anggota dari institusi yang berasal dari 160 negara.