BPKH : Jamaah dalam Daftar Tunggu Menerima Diskon Biaya Haji di Indonesia

BPKH: Diskon Biaya Haji untuk Jamaah dalam Daftar Tunggu Mampu Memberikan Manfaat dan Perlu Disosialisasikan

Sebagaimana diumumkan oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), investasi dana jamaah haji dalam daftar tunggu setiap tahun dapat memberikan diskon yang signifikan bagi jamaah yang telah masuk jadwal pemberangkatan. Tetapi perhitungan harus terus diubah.

Ini disampaikan oleh Dr. Indra Gunawan, Anggota Pelaksana Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH), saat menghadiri program awarness publik terkait pengelolaan keuangan haji, termasuk investasi surat berharga dan emas, pada hari Minggu di Kota Bogor. Menurutnya, diskon harus didistribusikan kepada masyarakat karena belum terlalu dikenal.

Jamaah hanya harus membayar Rp35 juta selama hampir 13 tahun, dan itu tidak diumumkan. Menurutnya, “Tadi saya menyampaikan, yang seharusnya saya lakukan karena semua biaya itu sebenarnya naik.”

Indra menjelaskan bahwa memang terjadi penurunan sekitar 55% atau sekitar Rp57,91 juta dari total biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) sebesar Rp97,79 juta pada tahun 2022, sehingga masyarakat hanya perlu membayar biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) sebesar Rp35,24 juta, yang hampir sama dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2023, diskon turun sekitar 30% atau sekitar Rp29,70 juta dari BPIH sebesar Rp98,89 juta, sehingga Bipih

Ia menjelaskan bahwa diskon tertinggi pada tahun 2022 disebabkan oleh kenaikan kurs dan inflasi atas harga komponen BPIH. Selain itu, biaya masyair tambahan untuk layanan di Armuzna yang ditanggung oleh pemerintah Arab Saudi akan muncul pada tahun itu. Diskon tinggi juga menjadi solusi karena ribuan pelanggan sudah membayar lunas untuk berangkat.

Namun, karena investasi ini masih dimiliki oleh jamaah yang belum berangkat, diskon dikurangi pada tahun 2023 untuk memastikan hasil investasi tidak cepat habis.

Indra juga menyatakan bahwa setoran yang dibuat oleh jamaah haji dalam daftar tunggu saat ini mencapai Rp132,5 triliun. Namun, dana haji saat ini memiliki saldo sebesar Rp166 triliun, sehingga tersisa Rp33,5 triliun.

Dia menjelaskan, “Jadi tumbuh terus dan tambah, kalau ditanya infrastruktur kami ada Sukuk. Sukuk itu menghasilkan kupon senilai 7–8% per tahun dan aman dan dikelola oleh Pemerintah Indonesia untuk membangun sarana dan prasarana keumatan.”

Indra mengatakan hasil investasi dana haji rata-rata memberikan potongan biaya sebesar Rp7 triliun setiap tahun.

Sebaliknya, jamaah haji yang berada dalam daftar tunggu juga menerima manfaat rata-rata sebesar Rp2 juta setiap tahun. Misalnya, setoran awal sebesar Rp25 juta naik menjadi Rp27 juta dan terus meningkat setiap tahun hingga saat berangkat.

Dia menjelaskan, “Hal ini untuk memberikan rasa keadilan sehingga mereka yang sedang antre juga memiliki tabungan, sehingga setoran top-up tidak terlalu berat pada akhirnya.”