BPP Menyatakan Rekonsiliasi Jokowi-Prabowo Menciptakan Kebijakan yang Tepat
Akbar Himawan, Ketua Dewan Pembina Barisan Pengusaha Pejuang (BPP), menyatakan bahwa kestabilan politik meningkat sebagai hasil dari rekonsiliasi Presiden Joko Widodo dan calon presiden Prabowo Subianto. Hal ini memungkinkan penekanan lebih mendalam pada pembuatan kebijakan yang sesuai.
Akbar menekankan bahwa kebijakan ekonomi Jokowi telah berjalan di jalur yang benar. Pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2023 mencapai 5% dan diproyeksikan akan tetap positif pada tahun 2024.
Jokowi menyampaikan optimisme yang didukung oleh data positif—seperti pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan penurunan inflasi—dalam paparannya tentang Outlook Perekonomian 2024.
Jokowi menyampaikan optimisme yang didukung oleh data positif—seperti pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan penurunan inflasi—dalam paparannya tentang Outlook Perekonomian 2024. Keberhasilan pemerintahan Jokowi dalam mengelola perekonomian, terutama selama masa pandemi COVID-19, diakui oleh Akbar Himawan. Ia mengatakan bahwa kebijakan Indonesia selama pandemi telah memungkinkan pemulihan ekonomi lebih cepat daripada negara lain, termasuk negara maju.
Keberhasilan program hilirisasi Jokowi telah menarik investasi, menciptakan lapangan pekerjaan, dan meningkatkan konsumsi rumah tangga, kata Akbar. Saifudin H. S., Sekretaris Jenderal BPP, mengatakan bahwa mempertahankan kebijakan yang tepat, terutama dengan dukungan Prabowo-Gibran, akan mempercepat pencapaian cita-cita Indonesia sebagai negara maju. Dia menekankan bahwa sinergi pemerintah-swasta dan konsistensi kebijakan yang berkelanjutan sangat penting untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Saifudin berpendapat bahwa Prabowo-Gibran akan mewujudkan konsistensi ini, membentuk perpaduan yang tepat untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.
Pada tanggal 8 November 2023, di Teater Djakarta di Jakarta, BPP, yang dipimpin oleh Bobby Nasution, menantu Jokowi dan adik ipar Gibran, mengumumkan dukungan mereka terhadap pasangan Prabowo-Gibran.“