BRIN : Indonesia Memiliki Potensi Besar Limbah Jelantah untuk Diubah Menjadi Avtur
Indonesia memiliki potensi besar untuk mengubah limbah minyak jelantah menjadi bahan bakar jenis avtur, mengingat sumber daya jelantah di negara ini mencapai satu juta liter per tahun.
“Potensi selalu ada dan kami membuka semua potensi, tinggal nanti terkait keekonomiannya,” kata Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, saat ditemui di Jakarta pada hari Kamis.
Handoko menjelaskan bahwa misi mengolah limbah minyak goreng bekas menjadi bahan bakar pesawat terbang sangat bergantung pada harga avtur di pasar. Menurutnya, jika harga avtur tinggi, maka limbah minyak jelantah dapat menjadi komoditas yang menjanjikan.
“Tetapi yang penting kita harus menguasai semua teknologi dari semua alternatif itu, sehingga apapun yang terjadi kita siap,” tambah Handoko.
Pada 29 Mei 2024, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memimpin rapat mengenai peta jalan dan rencana aksi nasional untuk pengembangan industri bahan bakar penerbangan berkelanjutan.
Luhut menyatakan bahwa saat ini, sekitar 95 persen dari potensi pasokan minyak jelantah sebesar satu juta liter setiap tahun diekspor ke beberapa negara. Padahal, limbah minyak jelantah tersebut bisa diolah kembali menjadi sumber energi alternatif dalam negeri.
Menko Luhut menargetkan bahwa setelah Peraturan Presiden terkait diterbitkan, pemerintah akan meluncurkan payung hukum untuk bahan bakar penerbangan berkelanjutan paling lambat pada September 2024 mendatang.
Selain itu, Handoko menekankan pentingnya penguasaan teknologi untuk semua alternatif energi, agar Indonesia siap menghadapi berbagai situasi di pasar energi global. Dengan pengembangan teknologi yang tepat, Indonesia bisa mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan beralih ke energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan.
Inisiatif ini juga sejalan dengan upaya global untuk mengurangi emisi karbon di industri penerbangan. Melalui pengolahan limbah minyak jelantah menjadi avtur, Indonesia tidak hanya dapat memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara maksimal, tetapi juga mendukung tujuan keberlanjutan lingkungan.