BRIN : Persaingan Merebut Kursi Pemilu 2024 Semakin Menarik
Menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), peningkatan jumlah kursi pemilu legislatif pusat dari 575 menjadi 580 pada Pemilihan Umum 2024 akan meningkatkan persaingan.
Seorang peneliti dari Tim Kajian Partai Politik BRIN, Ridho Imawan Hanafi, mengatakan bahwa persaingan antara politikus dan calon anggota legislatif semakin sengit untuk memperoleh kursi legislatif baru.
Di sebuah diskusi partai politik yang diadakan oleh Pusat Riset Politik BRIN di Jakarta pada Senin, Ridho menyatakan, “Pada Pemilu 2019, jumlah kursi adalah 575, dan pada Pemilu 2024, jumlah kursi menjadi 580. Tentu saja, jumlah persaingan legislatif tahun ini semakin bertambah dibandingkan pemilu sebelumnya.”
Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2023, terdapat 84 daerah pemilihan dan 580 kursi anggota legislatif pusat.
Pemilu Legislatif tahun ini melibatkan perebutan 20.462 kursi di 2.710 daerah pemilihan; legislatif provinsi memiliki 301 daerah pemilihan dengan 2.372 kursi, dan legislatif kabupaten/kota memiliki 2.325 daerah pemilihan dengan 17.510 kursi.
Ridho menegaskan bahwa partai politik yang berpartisipasi dalam pesta demokrasi lima tahunan ini akan menghadapi persaingan yang lebih ketat. Selain itu, munculnya beberapa partai baru dalam Pemilu 2024 membuat persaingan lebih kompleks.
Dia menambahkan bahwa karena banyaknya calon anggota legislatif, pemilih harus memperhatikan dengan cermat, terutama karena ada empat surat suara, bersama dengan satu surat suara lagi untuk pemilihan umum presiden dan wakil presiden yang harus dilakukan secara bersamaan.
Saya juga percaya bahwa pemilih memerlukan kecermatan. Ridho menjelaskan, “Artinya, pemilu kita boleh dikatakan rumit dan sebagian pakar mengatakan ini adalah pemilu besar untuk level dunia karena diperlukan lima surat suara untuk pencoblosan.”
