spot_img

BRIN Ungkap Kemampuan Penyerapan Karbon oleh Tanaman Mangrove

Date:

BRIN Ungkap Kemampuan Penyerapan Karbon oleh Tanaman Mangrove

Keunggulan Penyerapan Karbon Mangrove Diungkapkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), tanaman mangrove memiliki kapasitas untuk menyerap emisi karbon hingga lima kali lipat dibandingkan dengan pohon yang tumbuh di hutan daratan.

Dalam sebuah acara di Jakarta pada hari Rabu, Widiyatmini Sih Winarti, seorang perekayasa ahli utama di Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih (PRLTB) di Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan (ORHL) BRIN, menyampaikan hasilnya.

BRIN mendorong penggunaan sistem silvofishery, juga dikenal sebagai wamina, sebagai solusi untuk penyerapan karbon. Sistem ini dianggap sebagai upaya untuk mencapai keseimbangan antara meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga penyerapan karbon demi kelestarian lingkungan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tambak yang menerapkan sistem wamina dapat menyimpan empat puluh hingga lima puluh ton karbon dengan tutupan area mangrove sebesar empat puluh empat hingga delapan puluh persen per hektar.

Tujuan program wamina adalah untuk menjaga lingkungan pesisir, melindungi garis pantai, dan menyediakan sumber pendapatan alternatif bagi masyarakat. Selain itu, penerapan program wamina membantu mengurangi dan mengadaptasi perubahan iklim melalui peran vegetasi mangrove yang ditanam.

Program tambak yang dikelilingi oleh tanaman mangrove dikenal sebagai sistem wamina. Salah satu contoh penerapan sistem wamina adalah dengan menanam rumput laut sebagai komoditi tambak; ini memberikan manfaat ganda: tanaman mangrove secara bersamaan menyerap karbon, dan penanaman rumput laut meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.

Perhutani menyatakan bahwa luas wilayah yang dapat dikelola oleh sistem wamina hanya dapat mencapai 20 persen dari area yang termasuk dalam usaha perikanan. Di sisi lain, luas wilayah yang tidak dikelola oleh sistem wamina dapat mencapai hingga 80 persen.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio ideal untuk sistem wamina adalah sekitar 60% lahan tambak dan 40% hutan mangrove. Dengan demikian, diharapkan hasil ekonomi dan perikanan di wilayah tersebut akan meningkat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

bank bjb Raih Penghargaan Top 20 Financial Institution 2024 dari The Finance

JAKARTA – bank bjb terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat posisinya sebagai salah...

bank bjb Jalin Kerjasama dengan PT Geo Dipa Energi (Persero) Terkait Layanan Perbankan

BANDUNG - bank bjb terus memperkuat sinergi dan kolaborasi sebagai bagian dari strategi...

Wujudkan Pertumbuhan Bersama, bank bjb Efektif Setorkan Modal ke Bank Jambi

BANDUNG - bank bjb terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung pengembangan Bank Pembangunan Daerah...

Bandung bjb Tandamata Resmi Umumkan Daftar Pemain Tim Putri

BANDUNG – Bandung bjb Tandamata resmi mengumumkan daftar pemain tim voli putri...