Bukan Pluto! Penemuan Bukti Baru Tentang Planet Ke-9 dalam Tata Surya
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh tim dari Caltech, yang akan segera dipublikasikan dalam jurnal The Astrophysical Journal Letters, memberikan penemuan bukti baru tambahan yang mendukung keberadaan planet misterius yang dikenal sebagai “planet sembilan”. Seorang profesor astronomi planet di California Institute of Technology, Michael Brown, mengatakan bahwa kemungkinan planet sembilan tidak ada sangatlah kecil. Menurut Brown, jika tidak ada planet sembilan, ilmuwan harus menemukan lima hingga enam penjelasan terpisah untuk menjelaskan keanehan yang terjadi pada bagian luar tata surya, seperti dilansir oleh Newsweek.
Para peneliti telah melacak pergerakan jangka panjang dari objek Trans-Neptunian (TNO) di bagian luar tata surya dan memodelkan skenario orbit yang berbeda berdasarkan pergerakan ini. Mereka juga mempertimbangkan data gravitasi dari Neptunus serta pengaruh pasang surut galaksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penjelasan yang paling masuk akal atas pergerakan tidak teratur objek-objek tersebut adalah keberadaan sebuah planet besar yang belum terdeteksi. Namun, meskipun demikian, lokasi pasti dari planet sembilan masih belum dapat dipastikan dengan tepat.
Salah satu efek yang dijelaskan oleh Brown adalah bahwa keberadaan planet sembilan, jika memang ada, dapat mengakibatkan objek-objek TNO terdorong lebih dekat ke Matahari dari orbit mereka yang sebelumnya. Tanpa adanya planet sembilan, kemungkinan terjadinya perubahan orbit ini menjadi semakin kecil.
Teori Planet Ke-9
Teori tentang planet sembilan telah lama diajukan untuk menjelaskan orbit aneh dari planet kerdil yang mengorbit Matahari di luar Neptunus. Neptunus sendiri adalah planet terluar dalam tata surya kita. Pengamatan orbit aneh ini dilakukan di antara kumpulan objek TNO ekstrem dari Neptunus, meskipun jarak mereka ke Neptunus lebih dekat daripada ke Matahari.
Pada tahun 2015, tim peneliti yang sama menemukan bukti matematis keberadaan sebuah planet dengan massa sepuluh kali lebih besar dari Bumi. Mereka memperkirakan bahwa planet sembilan mengorbit Matahari pada jarak yang sangat jauh, sekitar 20 kali lebih jauh dari jarak Neptunus ke Matahari, dan membutuhkan waktu antara 10.000 hingga 20.000 tahun untuk melakukan satu orbit.
Usaha Pembuktian Planet Ke-9
Meskipun masih dalam bentuk hipotesis, upaya untuk membuktikan keberadaan planet sembilan sedang dilakukan. Observatorium Vera Rubin di Chili akan segera memulai Survei Warisan Ruang dan Waktu (LSTT) menggunakan kamera digital raksasa yang dapat menangkap seluruh langit setiap malam. Kamera ini akan memungkinkan para ilmuwan untuk menguji bukti-bukti keberadaan planet sembilan dan mencari lebih banyak TNO, serta memperkuat pemahaman tentang pengaruh gravitasi dalam tata surya. Dengan teknologi ini, diharapkan bahwa keberadaan planet sembilan dapat dipastikan dengan lebih akurat.