Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, menekankan pentingnya pengendalian hama dan organisme pengganggu tanaman untuk menjaga produktivitas pertanian selama musim kemarau yang disebabkan oleh El Nino.
Hama utama yang menyerang persawahan di Karawang saat ini adalah tikus dan kupu-kupu putih. Bupati aktif membantu petani dengan langkah-langkah konkret. Untuk mengatasi kupu-kupu putih, ia akan berkoordinasi dengan BBPOPT yang memiliki inovasi dalam penanganan OPT.
Untuk hama tikus, pihaknya berkolaborasi dengan petani untuk memanfaatkan burung hantu sebagai predator alami tikus.
Dinas Pertanian Karawang mencatat adanya 1.500 jenis hama yang mengancam setiap malam di wilayah tersebut, menekankan pentingnya penanganan dan pengendalian hama untuk keberhasilan panen.
Pengendalian hama adalah kunci bagi produktivitas pertanian yang berkelanjutan, dengan Karawang berkomitmen meningkatkan produksi padi hingga 1,2 juta ton per tahun.
Data hingga Agustus 2023 mencatat luas tanaman padi yang terkena hama tikus mencapai 240 hektare dan yang terancam 1.789 hektare, sementara hama kupu-kupu mengancam 2.626 hektare dari total luas tanaman padi 315 hektare.
Upaya bersama pemerintah dan petani diharapkan dapat mengatasi masalah ini dan menjaga produktivitas pertanian di wilayah Karawang.